Keutamaan Dzikir dalam Kehidupan Sehari-hari

Keutamaan Dzikir dalam Kehidupan Sehari-hari

Radarseluma.disway.id - Keutamaan Dzikir dalam Kehidupan Sehari-hari--

Reporter: Juli Irawan 

Radarseluma.disway.id - Dalam hiruk-pikuk kehidupan yang penuh kesibukan, Manusia kerap kali terlena dengan urusan duniawi yang menyita waktu, pikiran, dan tenaga. Padahal, di tengah kesibukan itulah hati memerlukan asupan ruhani agar tetap hidup dan tidak kering dari cahaya iman. Salah satu cara yang paling ampuh dan ringan dilakukan untuk menyegarkan ruhani adalah dengan berdzikir kepada Allah SWT. Dzikir bukan hanya ritual ibadah, tapi kebutuhan jiwa yang mendalam. Ia menjadi pengingat, penenang, serta jalan menuju kedekatan kepada Sang Khalik.

Pengertian Dzikir

Secara bahasa, dzikir (الذِّكْرُ) berarti mengingat, menyebut, atau menyuarakan sesuatu. Dalam konteks Islam, dzikir berarti mengingat Allah dengan menyebut nama-Nya, memuji-Nya, dan merenungkan kebesaran-Nya, baik secara lisan, hati, maupun perbuatan. Bentuk dzikir bisa berupa tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), takbir (Allahu Akbar), tahlil (La ilaha illallah), serta doa-doa lainnya.

BACA JUGA:Pentingnya Sabar dalam Menjalani Ujian Hidup

Keutamaan Dzikir dalam Al-Qur’an

Allah SWT dalam Al-Qur’an banyak memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berdzikir. Di antaranya terdapat dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 152 yang mana berbunyi: 

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Artinya: "Maka ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. Al-Baqarah: 152)

Ayat ini menunjukkan bahwa dzikir adalah bentuk komunikasi spiritual antara manusia dengan Rabb-nya. Saat kita mengingat Allah, maka Allah pun mengingat kita dengan limpahan rahmat dan penjagaan-Nya.

Dalam Surat lain Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ar-Ra'd ayat 28 yang berbunyi: 

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Artinya::"Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."(QS. Ar-Ra’d: 28)

Ayat ini menegaskan bahwa ketenangan hakiki hanya bisa diperoleh dari dzikir, bukan dari harta, jabatan, atau kesenangan duniawi. Hati manusia diciptakan untuk mengenal dan mengingat Tuhannya, maka ketika ia jauh dari dzikir, hatinya akan gelisah dan hampa.

Sumber:

Berita Terkait