Menghindari Kelalaian dalam Berdoa
Radarseluma.disway.id - Menghindari Kelalaian dalam Berdoa--
Radarseluma.disway.id - Doa adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Ia merupakan penghubung langsung antara hamba dengan Allah SWT, tempat manusia mengadu, meminta pertolongan, serta menunjukkan kelemahan dan ketergantungannya kepada Sang Pencipta.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ghafir ayat 60 berbunyi:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَٰخِرِينَ
Artinya: "Dan Tuhanmu berfirman: ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.’" (QS. Ghafir: 60)
Ayat ini menunjukkan betapa pentingnya doa sebagai bentuk ibadah. Namun, dalam praktiknya, banyak orang yang lalai dalam berdoa, baik karena merasa malas, meragukan dikabulkannya doa, atau kurang memahami adab dan cara berdoa yang benar. Tulisan ini akan menguraikan bagaimana cara menghindari kelalaian dalam berdoa serta dalil-dalil yang mendukungnya.
BACA JUGA:Ikhlas Dalam Beribadah Merupakan Kunci Diterimanya Amal Ibadah
Pentingnya Doa dalam Islam
Dalam Islam, doa bukan hanya sekadar permintaan, tetapi juga menunjukkan ketundukan seorang hamba kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi yang mana berbunyi:
الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ
Artinya: "Doa adalah ibadah." (HR. Abu Dawud no. 1479, Tirmidzi no. 2969, dinilai sahih oleh Al-Albani)
Hadits ini menegaskan bahwa doa bukan sekadar meminta sesuatu, melainkan juga merupakan bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Oleh karena itu, meninggalkan atau melalaikan doa berarti mengurangi bagian dari ibadah kita kepada Allah SWT.
BACA JUGA:Beramal dengan Ikhlas Tanpa Mengharap Balasan Dunia
Macam-Macam Kelalaian dalam Berdoa
1. Tidak Berdoa Sama Sekali
Sebagian orang merasa cukup dengan usaha mereka sendiri dan tidak merasa perlu berdoa kepada Allah SWT. Padahal, Rasulullah SAW mengingatkan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi yang mana berbunyi,:
مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ
Artinya: "Barang siapa yang tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya." (HR. Tirmidzi no. 3373, dinilai hasan oleh Al-Albani)
Hadits ini menunjukkan bahwa Allah SWT menyukai hamba-Nya yang senantiasa berdoa dan meminta kepada-Nya.
2. Berdoa dengan Lalai dan Tanpa Kesungguhan
Sebagian orang berdoa hanya sebagai rutinitas tanpa benar-benar menghadirkan hati dan memahami makna doanya. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Tirmidzi yang berbunyi:
ادْعُوا اللَّهَ وَأَنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَجِيبُ دُعَاءً مِنْ قَلْبٍ غَافِلٍ لاَهٍ
Artinya: "Berdoalah kepada Allah dengan keyakinan akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lalai dan bermain-main." (HR. Tirmidzi no. 3479, dinilai hasan oleh Al-Albani)
BACA JUGA:Menjadi Hamba yang Bersyukur dan Sabar
3. Terburu-buru Mengharapkan Jawaban Doa
Sering kali seseorang merasa kecewa ketika doanya tidak langsung dikabulkan, sehingga ia berhenti berdoa. Padahal, Rasulullah SAW bersabda:
يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ، يَقُولُ: دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِي
Artinya: "Doa seseorang akan dikabulkan selama ia tidak terburu-buru, dengan mengatakan: ‘Aku telah berdoa, tetapi belum dikabulkan’." (HR. Bukhari no. 6340, Muslim no. 2735)
Kesabaran adalah kunci dalam berdoa. Allah SWT memiliki hikmah dalam menentukan waktu dan cara terbaik untuk mengabulkan doa hamba-Nya.
4. Tidak Memperhatikan Adab Berdoa
Beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam berdoa adalah:
- Tidak mengawali doa dengan memuji Allah SWT dan bersalawat kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW.
- Berdoa dalam keadaan tidak suci.
- Tidak menghadap Kiblat dan tidak mengangkat tangan.
- Berdoa dengan suara terlalu keras atau terlalu pelan.
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Abu Dawud yang berbunyi:;
إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلْيَبْدَأْ بِتَحْمِيدِ اللَّهِ وَالثَّنَاءِ عَلَيْهِ ثُمَّ يُصَلِّي عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ يَدْعُو بِمَا شَاءَ
Artinya: "Jika salah seorang di antara kalian berdoa, hendaklah ia memulai dengan memuji Allah dan menyanjung-Nya, lalu bersalawat kepada Nabi ﷺ, kemudian berdoa dengan apa yang ia kehendaki." (HR. Abu Dawud no. 1481, dinilai sahih oleh Al-Albani)
BACA JUGA:Meneladani Akhlak Rasulullah di Bulan Ramadhan
Cara Menghindari Kelalaian dalam Berdoa
- Menjadikan doa sebagai kebiasaan sehari-hari, tidak hanya saat butuh.
- Berdoa dengan penuh keyakinan bahwa Allah SWT akan mengabulkan.
- Memperbanyak doa di waktu-waktu mustajab, seperti sepertiga malam terakhir, antara azan dan iqamah, saat sujud, dan setelah salat fardhu.
- Mengikuti adab berdoa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
- Memperbaiki niat dan fokus dalam berdoa, dengan menghadirkan hati dan memahami maknanya.
- Bersabar dan tidak terburu-buru dalam menunggu jawaban doa, karena Allah SWT mengetahui waktu terbaik untuk mengabulkan doa.
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa kelalaian dalam berdoa dapat mengurangi keberkahan dan pertolongan Allah SWT dalam kehidupan kita. Islam telah memberikan panduan lengkap agar doa kita lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT. Dengan memahami pentingnya doa, menghindari kelalaian, serta memperhatikan adab dalam berdoa, kita dapat semakin dekat dengan Allah SWT dan merasakan manfaat spiritual yang besar dalam kehidupan.
Sebagai umat Islam, kita harus senantiasa menghidupkan doa dalam kehidupan sehari-hari. Doa bukan hanya sarana untuk meminta, tetapi juga bentuk penghambaan yang menunjukkan ketergantungan kita kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT selalu membimbing kita untuk menjadi hamba yang tekun dalam berdoa dan dijauhkan dari kelalaian. Aamiin. (djl)
Sumber: