Beramal dengan Ikhlas Tanpa Mengharap Balasan Dunia
Radarseluma.disway.id - Beramal dengan Ikhlas Tanpa Mengharap Balasan Dunia--
Radarseluma.disway.id - Dalam kehidupan ini, setiap Manusia dianjurkan untuk berbuat baik dan beramal sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT. Namun, dalam beramal, sangat penting untuk menjaga keikhlasan agar tidak ternodai oleh niat-niat Duniawi seperti pujian, penghargaan, atau imbalan materi. Islam mengajarkan bahwa amal yang diterima di sisi Allah adalah amal yang dilakukan dengan ikhlas semata-mata karena-Nya, bukan karena ingin mendapat balasan di Dunia.
Ikhlas dalam beramal merupakan syarat utama diterimanya ibadah dan amal kebajikan, tanpa keikhlasan, amal seseorang bisa menjadi sia-sia bahkan bisa menjerumuskannya ke dalam kemunafikan atau Riya (pamer), oleh karena itu, pembahasan mengenai beramal dengan ikhlas tanpa mengharap balasan Dunia menjadi sangat penting agar kita selalu menjaga niat dalam setiap perbuatan baik yang kita lakukan.
BACA JUGA:Ikhlas Dalam Beribadah Merupakan Kunci Diterimanya Amal Ibadah
Berikut Dalil-dalil baik Al-Qur’an maupun Hadits berkenaan dengan Ikhlas dalam Beramal:
Dalil dari Al-Qur'an
Allah SWT telah banyak menyebutkan dalam Al-Qur'an tentang pentingnya keikhlasan dalam beramal. Salah satu ayat yang menegaskan hal ini adalah:
1. Surah Al-Bayyinah Ayat 5 yang mana Allah SWT berfirman yang berbunyi:
وَمَاۤ أُمِرُوْۤا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ حُنَفَآءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ ۚ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِ
Artinya: "Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas dalam menjalankan Agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan Shalat serta menunaikan Zakat, dan yang demikian itulah Agama yang lurus." (QS. Al-Bayyinah: 5)
Ayat ini menegaskan bahwa tujuan utama Manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah SWT dengan penuh keikhlasan. Semua amal ibadah harus dilakukan dengan niat yang murni semata-mata karena Allah SWT, bukan karena mengharap sesuatu dari makhluk.
2. Surah Al-Insan Ayat 9 sebagaimana Allah SWT berfirman yang mana berbunyi:
اِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللّٰهِ لَا نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَآءً وَّلَا شُكُوْرًا
Artinya: "Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dan tidak pula (ucapan) terima kasih darimu." (QS. Al-Insan: 9)
Ayat ini menggambarkan sikap orang-orang yang benar-benar ikhlas dalam beramal. Mereka menolong dan berbuat baik bukan karena mengharap imbalan atau penghargaan dari Manusia 8, melainkan hanya karena Allah SWT.
BACA JUGA:Menjaga Kesehatan Hati dari Penyakit Ruhani
Dalil dari Hadits
1. Hadits Tentang Niat Ikhlas
إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
Artinya: "Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang diniatkannya. Barang siapa hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya adalah kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan barang siapa hijrahnya karena dunia yang ingin diraihnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya itu (akan bernilai) sesuai dengan apa yang diniatkannya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa niat adalah hal utama dalam menentukan nilai suatu amal. Jika amal dilakukan karena Allah SWT, maka Allah akan menerimanya. Namun, jika dilakukan karena Dunia, maka amal itu hanya akan bernilai Duniawi dan tidak memiliki bobot di sisi Allah SWT.

Radarseluma.disway.id - Beramal dengan Ikhlas Tanpa Mengharap Balasan Dunia
2. Hadits Tentang Orang yang Tidak Ikhlas dalam Beramal
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Muslim Rasulullah SAW bersabda yang mana berbunyi
إِنَّ أَوَّلَ النَّاسِ يُقْضَى يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَيْهِ، رَجُلٌ اسْتُشْهِدَ، فَأُتِيَ بِهِ، فَعَرَّفَهُ نِعَمَهُ، فَعَرَفَهَا، قَالَ: فَمَا عَمِلْتَ فِيهَا؟ قَالَ: قَاتَلْتُ فِيكَ حَتَّى اسْتُشْهِدْتُ. قَالَ: كَذَبْتَ، وَلَكِنَّكَ قَاتَلْتَ لِأَنْ يُقَالَ: جَرِيءٌ، فَقَدْ قِيلَ. ثُمَّ أُمِرَ بِهِ، فَسُحِبَ عَلَى وَجْهِهِ، حَتَّى أُلْقِيَ فِي النَّارِ ...
Artinya: "Orang yang pertama kali diadili pada hari Kiamat adalah seseorang yang gugur di medan perang. Dia dibawa ke hadapan Allah, lalu Allah memperlihatkan kepadanya nikmat-nikmat-Nya dan dia pun mengakuinya. Allah bertanya, 'Apa yang telah kau lakukan dengan nikmat-nikmat itu?' Orang itu menjawab, 'Aku berperang di jalan-Mu hingga aku gugur.' Allah berfirman, 'Kamu bohong! Kamu berperang agar disebut sebagai pemberani, dan itu telah dikatakan.' Kemudian, ia diperintahkan untuk diseret dan dilemparkan ke dalam neraka...” (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa amal yang dilakukan tanpa keikhlasan akan menjadi sia-sia di Akhirat, bahkan bisa menjerumuskan seseorang ke dalam siksa Neraka.
BACA JUGA:Islam Mengajarkan Makan Secukupnya Saat Berbuka dan Sahur
Penjelasan dan Hikmah dari Keikhlasan dalam Beramal
- Amal yang diterima di sisi Allah hanya yang dilakukan dengan ikhlas.
- Keikhlasan membuat amal kecil menjadi besar di sisi Allah SWT.
- Amal yang tidak ikhlas bisa menjadi sebab seseorang masuk Neraka.
- Keikhlasan membebaskan seseorang dari sifat Riya dan sum'ah (ingin dipuji).
- Beramal dengan ikhlas melatih hati untuk lebih bertawakal kepada Allah SWT
Dari uraian dan penjelasan di atas maka dapat kita simpulkan bahwa Ikhlas dalam beramal adalah kunci diterimanya ibadah di sisi Allah SWT. Amal yang dilakukan hanya untuk mendapatkan pujian Manusia atau balasan Dunia tidak akan bernilai di Akhirat. Sebaliknya, amal yang dilakukan semata-mata karena Allah SWT, meskipun kecil, akan memiliki bobot yang besar di sisi-Nya.
BACA JUGA:Menghindari Sifat Hasad dan Dengki di Bulan Ramadhan
Seorang Muslim harus senantiasa menjaga niatnya agar tetap murni, serta berusaha menjauhi sifat Riya dan keinginan untuk mendapatkan balasan Dunia dalam setiap amal kebajikan yang dilakukan. Dengan demikian, segala perbuatan baik yang kita lakukan akan bernilai ibadah dan menjadi bekal menuju kehidupan yang kekal di Akhirat.
Semoga kita semua diberi kekuatan untuk selalu beramal dengan ikhlas hanya karena Allah SWT. Mari kita introspeksi diri dan memperbaiki niat kita agar amal yang kita lakukan menjadi pemberat timbangan kebaikan di hari kiamat. Aamiin.(djl)
Sumber: