Menghindari Perbuatan Yang Dapat Membatalkan Pahala Puasa

Menghindari Perbuatan Yang Dapat Membatalkan Pahala Puasa

Radarseluma.disway.id- Perbuatan yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala Puasa"--

Radarseluma.disway.id - Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjaga diri dari segala perbuatan yang dapat mengurangi atau bahkan membatalkan pahala puasa. Islam mengajarkan bahwa puasa harus dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan, tidak hanya dalam aspek fisik tetapi juga dalam menjaga lisan, hati, dan perbuatan. 
 
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
 
الصِّيَامُ جُنَّةٌ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ، فَإِنِ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ
Artinya: 
“Puasa itu adalah perisai, maka pada hari seseorang di antara kalian berpuasa, janganlah ia berkata keji dan jangan berteriak-teriak. Jika seseorang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia mengatakan: Sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukhari No. 1904, Muslim No. 1151)
 
 
Dari Hadits ini, jelas bahwa Puasa harus dijaga dari segala hal yang dapat merusak pahalanya. 
Oleh karena itu, kita perlu memahami perbuatan-perbuatan yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala puasa agar ibadah ini benar-benar bernilai di sisi Allah SWT.
 
"Perbuatan yang dapat membatalkan atau mengurangi pahala Puasa"
 
Pertama:
Berkata Dusta dan Berbohong
 
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat At-taubah ayat 119 yang mana berbunyi: 
 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.” (QS. At-Taubah: 119)
 
Dalam sebuah Hadits juga dijelaskan yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi: 
 
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya:
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh terhadap usahanya meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari No. 1903)
 
Dusta dan kebohongan dalam kondisi apa pun sangat dilarang, apalagi saat berpuasa, jika seseorang tetap berbohong saat berpuasa, maka puasanya bisa menjadi sia-sia karena Allah SWT tidak menerima amal ibadah yang tidak dijaga dari keburukan lisan.
 
 
Kedua:
Ghibah (Menggunjing) dan Namimah (Adu Domba)
 
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Hujurat ayat 12 yang berbunyi: 
 
وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ
Artinya: 
“Dan janganlah sebagian kalian menggunjing sebagian yang lain. Suka kah salah seorang di antara kalian memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kalian merasa jijik.” (QS. Al-Hujurat: 12)
 
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang mana berbunyi: 
 
الصِّيَامُ جُنَّةٌ، وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ، فَإِنِ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ
Artinya: 
“Puasa itu perisai. Jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah berkata keji dan jangan bertindak bodoh. Jika ada seseorang mencela atau memusuhinya, hendaklah ia berkata: ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” (HR. Bukhari No. 1894, Muslim No. 1151)
 
Ghibah dan namimah dapat menghapus pahala Puasa karena keduanya termasuk dosa besar, orang yang berpuasa seharusnya menjaga lisannya dari mencela atau menggunjing orang lain.
 
 
Ketiga:
Marah dan Bertengkar
 
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim yang mana berbunyi:;
 
إِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَجْهَلْ، فَإِنِ امْرُؤٌ شَاتَمَهُ أَوْ قَاتَلَهُ، فَلْيَقُلْ إِنِّي صَائِمٌ
 
Artinya: 
“Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata keji dan jangan bertindak bodoh. Jika seseorang mencelanya atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia mengatakan: ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” (HR. Bukhari No. 1894, Muslim No. 1151)
 
Sifat mudah marah dan bertengkar bisa membuat pahala Puasa berkurang. Seorang Muslim yang berpuasa seharusnya lebih mengendalikan emosinya dan bersikap sabar.
 
Keempat:
Melihat atau Mendengar Hal yang Tidak Bermanfaat
 
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Bukhari yang mana berbunyi 
 
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
Artinya: 
“Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak butuh terhadap usahanya meninggalkan makan dan minumnya.” (HR. Bukhari No. 1903)
 
Melihat hal-hal yang haram, seperti tontonan yang tidak senonoh atau mendengar musik yang melalaikan, bisa mengurangi pahala Puasa karena bertentangan dengan tujuan Puasa yaitu membersihkan jiwa.
 
 
Kelima:
Membuang waktu dengan hal yang sia-Sia
 
Dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Al-Kahfi Mu'min Allah SWT berfirman yang mana berbunyi:
وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ
Artinya:
“Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna.” (QS. Al-Mu’minun: 3)
 
Waktu selama berpuasa sebaiknya digunakan untuk hal yang bermanfaat, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan meningkatkan ibadah.
 
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa Puasa bukan hanya menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang dapat membatalkan atau mengurangi pahalanya, oleh karena itu, seorang Muslim harus menjaga lisannya, perbuatannya, dan pikirannya agar puasanya benar-benar bermanfaat dan diterima oleh Allah SWT.
 
 
Dari penjelasan diatas maka dapatlah kita simpulkan bahwa menjaga Puasa dari hal-hal yang merusak pahalanya adalah bagian dari ketaqwaan. 
Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk menjalankan ibadah puasa dengan penuh keikhlasan dan mendapat pahala yang sempurna di sisi Allah SWT Aamiin. (djl)

Sumber:

Berita Terkait