Bersyukur atas Nikmat Berbuka dan Mensyukuri Rezeki

Bersyukur atas Nikmat Berbuka dan Mensyukuri Rezeki

Radarseluma.disway.id - Bersyukur atas Nikmat Berbuka dan Mensyukuri Rezeki--

Radarseluma.disway.id - Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai macam nikmat yang tak terhitung jumlahnya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga hari kiamat.
 
Salah satu nikmat besar yang sering kita rasakan tetapi sering kita lupakan adalah nikmat berbuka puasa dan rezeki yang Allah berikan setiap hari. Setiap suap makanan yang kita makan, setiap teguk air yang melepas dahaga adalah bukti kasih sayang Allah kepada kita. Namun, sering kali manusia lalai dalam bersyukur dan lupa bahwa setiap rezeki yang diterima harus diiringi dengan rasa syukur kepada Allah.
 
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
 
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Artinya:
"Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34)
 
 
Ayat ini mengingatkan kita bahwa nikmat Allah begitu luas dan tak terhitung jumlahnya, termasuk nikmat berbuka puasa dan rezeki yang kita terima setiap hari. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, kita harus selalu bersyukur dan menyadari bahwa segala yang kita miliki adalah pemberian dari Allah SWT.
 
Pertama:
Nikmat Berbuka Puasa dalam Islam
 
Berbuka puasa bukan sekadar mengisi perut yang kosong, tetapi juga merupakan bagian dari ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Nabi Muhammad SAW sangat menekankan pentingnya berbuka tepat waktu dan tidak menunda-nundanya.
 
Dalam sebuah Hadits, Rasulullah SAW bersabda:
 
لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
 
Artinya:
"Manusia akan selalu berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa." (HR. Bukhari dan Muslim)
 
Hadits ini menunjukkan bahwa berbuka adalah bagian dari sunnah yang harus dikerjakan dengan penuh kesadaran dan rasa syukur. Berbuka juga merupakan saat di mana doa dikabulkan oleh Allah SWT sebagaimana disebutkan dalam hadits:
 
إِنَّ لِلصَّائِمِ عِنْدَ فِطْرِهِ لَدَعْوَةً مَا تُرَدُّ
 
Artinya:
"Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa, pada saat berbukanya ada doa yang tidak akan ditolak." (HR. Ibnu Majah)
 
 
Momen berbuka harus dijadikan waktu yang penuh berkah dengan berdoa dan bersyukur atas nikmat yang Allah berikan.
 
Kedua:
 Mensyukuri Rezeki yang Allah Berikan
 
Allah SWT telah menjamin rezeki bagi setiap makhluk-Nya. Namun, yang membedakan seorang hamba yang beriman dengan yang lalai adalah bagaimana mereka mensyukuri rezeki yang diberikan oleh Allah.
 
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Adz-Dzariyat ayat 22
 
وَفِي السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ
 
Artinya:
"Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezekimu dan apa yang dijanjikan kepadamu." (QS. Adz-Dzariyat: 22)
 
Rezeki yang kita terima bukan hanya berupa makanan dan minuman, tetapi juga kesehatan, keluarga, ilmu, dan keberkahan dalam hidup. Salah satu cara bersyukur atas rezeki adalah dengan membagikannya kepada orang lain, terutama kepada mereka yang membutuhkan.
 
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi: 
 
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ
Artinya:
"Sedekah tidak akan mengurangi harta." (HR. Muslim)
 
Hadits ini menegaskan bahwa berbagi rezeki justru akan mendatangkan keberkahan dan bertambahnya rezeki, bukan sebaliknya. Oleh karena itu, berbagi makanan saat berbuka puasa adalah salah satu bentuk syukur yang paling utama.
 
Ketiga:
Manfaat dan Keutamaan Bersyukur
 
Bersyukur bukan hanya perintah dalam Islam, tetapi juga memiliki manfaat yang luar biasa, baik dari sisi spiritual maupun kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa manfaat bersyukur:
 
A. Mendapat Tambahan Nikmat
 
Allah SWT berjanji dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim ayat 7 berbunyi:
 
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya:
"Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7)
 
Dari ayat ini, kita belajar bahwa semakin kita bersyukur, semakin banyak nikmat yang akan Allah berikan.
 
 
B. Menjadi Hamba yang Dicintai Allah
 
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
 
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ أَنْ يَرَى أَثَرَ نِعْمَتِهِ عَلَى عَبْدِهِ
 
Artinya:
"Sesungguhnya Allah suka melihat bekas nikmat-Nya pada hamba-Nya." (HR. Tirmidzi)
 
Maksud dari hadits ini adalah kita dianjurkan untuk memanfaatkan nikmat Allah dengan baik dan tidak menyia-nyiakannya.
 
C. Membawa Kedamaian dan Kebahagiaan
 
Orang yang selalu bersyukur akan memiliki hati yang lebih tenang dan bahagia. Mereka tidak mudah mengeluh dan lebih fokus pada apa yang telah Allah berikan dibandingkan apa yang belum mereka miliki.
 
Dari penjelasan diatas dapatlah kita simpulkan bahwa mensyukuri nikmat berbuka dan rezeki yang diberikan Allah SWT adalah bagian dari ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Syukur tidak hanya berupa ucapan, tetapi juga diwujudkan dengan tindakan seperti berbagi makanan, tidak berlebihan dalam konsumsi, dan selalu berdoa kepada Allah.
 
Allah SWT menjanjikan tambahan nikmat bagi mereka yang bersyukur dan mengingatkan bahwa mereka yang kufur terhadap nikmat akan mendapatkan azab yang pedih. Rasulullah SAW juga mencontohkan betapa pentingnya bersyukur dan berbagi rezeki, terutama kepada mereka yang membutuhkan.
 
Semoga kita semua senantiasa menjadi hamba yang bersyukur atas setiap nikmat yang Allah berikan, baik itu nikmat berbuka puasa maupun rezeki lainnya. Dengan bersyukur, kita tidak hanya mendapatkan tambahan nikmat di dunia, tetapi juga keberkahan dan pahala yang besar di akhirat kelak.
 
Semoga Allah SWT menjadikan kita hamba yang selalu bersyukur dan menghindarkan kita dari sifat kufur nikmat. Aamiin ya Rabbal 'Alamiin. (djl)
 

Sumber:

Berita Terkait