Pentingnya Menjaga Kekhusyukan dalam Shalat
Selasa 04-03-2025,14:15 WIB
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan
Radarseluma.disway.id - Pentingnya Menjaga Kekhusyukan dalam Shalat--
Radarseluma.disway.id -Shalat merupakan ibadah utama dalam ajaran Agama Islam, Sholat merupakan menjadi tiang Agama dalam panjangan Islam barang siapa yang mendirikan Sholat hakikatnya ia mendirikan Agama dan sebaliknya jika ia meninggalkan Sholat maka hakikatnya ia merobohkan Agamanya sendiri.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Al-Baihari Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang mana berbunyi:
الصَّلَاةُ عِمَادُ الدِّينِ فَمَنْ أَقَامَهَا فَقَدْ أَقَامَ الدِّينَ وَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ هَدَمَ الدِّينَ
Artinya:
"Shalat adalah tiang Agama, barang siapa yang menegakkannya, maka ia telah menegakkan Agama. Dan barang siapa yang meninggalkannya, maka ia telah meruntuhkan Agama." (HR. Al-Baihaqi)
Namun, Shalat yang dilakukan tanpa kekhusyukan akan kehilangan makna dan pahalanya, kekhusyukan adalah kondisi hati yang tunduk dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT, diiringi dengan ketenangan, konsentrasi, serta kesadaran penuh dalam menjalankan ibadah.
Sebagaimana mana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Mu'minun Ayat 1-2 yang mana berbunyi:
قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ هُمْ فِى صَلَاتِهِمْ خَٰشِعُونَ
Artinya:
"Sungguh beruntung orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam shalatnya." (QS. Al-Mu’minun: 1-2)
Dari ayat ini, dapat dipahami bahwa kekhusyukan dalam Shalat merupakan salah satu ciri orang beriman dan menjadi kunci keberhasilan dalam kehidupan dunia serta Akhirat.
"Makna dan Pentingnya Kekhusyukan dalam Shalat"
Kekhusyukan dalam Shalat adalah menghadirkan hati dan pikiran sepenuhnya untuk beribadah kepada Allah SWT. Ini bukan hanya tentang gerakan fisik, tetapi juga tentang kesadaran dan ketundukan hati.
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Abu Dawud An-Nasai dan Ahmad yang mana berbunyi:
إِنَّ الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا كُتِبَ لَهُ إِلَّا عُشْرُ صَلَاتِهِ، تُسْعُهَا، ثُمُنُهَا، سُبُعُهَا، سُدُسُهَا، خُمُسُهَا، رُبُعُهَا، ثُلُثُهَا، نِصْفُهَا
Artinya:
"Sesungguhnya seseorang selesai dari Shalatnya sementara tidak dicatat baginya kecuali sepersepuluhnya, sepersembilannya, seperdelapannya, sepertujuhnya, seperenamnya, seperlimanya, seperempatnya, sepertiganya, atau setengahnya."
(HR. Abu Dawud, An-Nasa'i, dan Ahmad)
Hadist ini menunjukkan bahwa kualitas Shalat seseorang sangat bergantung pada kadar kekhusyukannya.
Semakin khusyuk seseorang dalam Shalat, semakin besar pahala yang diperoleh.
Dalil-dalil Tentang Kekhusyukan dalam Shalat
Pertama:
Perintah untuk Khusyuk dalam Shalat
Allah SWT berfirman:
وَقُومُوا لِلَّهِ قَٰنِتِينَ
Artinya:
"Dan berdirilah untuk Allah (dalam Shalatnya) dengan khusyuk." (QS. Al-Baqarah: 238)
Ayat ini menunjukkan bahwa dalam shalat, seorang hamba harus berdiri dengan penuh ketundukan dan kepatuhan kepada Allah SWT.
Kedua: Larangan Lalai dalam Shalat
Allah SWT Memperingatkan orang-orang yang lalai dalam Shalatnya:
فَوَيْلٌۭ لِّلْمُصَلِّينَ ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ
Artinya:
"Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya." (QS. Al-Ma’un: 4-5)
Maksud dari "lalai" di sini adalah orang-orang yang tidak memperhatikan shalatnya dengan baik, baik dalam waktu, gerakan, maupun kekhusyukannya.
Ketiga:
Rasulullah SAW Menganjurkan untuk Tenang dalam Shalat
Nabi Muhammad Rasulullah SAW melihat seseorang yang tergesa-gesa dalam Shalatnya dan berkata kepadanya:
إِذَا قُمْتَ إِلَى الصَّلَاةِ فَكَبِّرْ ثُمَّ اقْرَأْ مَا تَيَسَّرَ مَعَكَ مِنَ الْقُرْآنِ، ثُمَّ ارْكَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ رَاكِعًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَعْتَدِلَ قَائِمًا، ثُمَّ اسْجُدْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ سَاجِدًا، ثُمَّ ارْفَعْ حَتَّى تَطْمَئِنَّ جَالِسًا، وَافْعَلْ ذَلِكَ فِي صَلَاتِكَ كُلِّهَا
Artinya:
"Jika kamu berdiri untuk shalat, maka bersabarlah, kemudian bacalah ayat-ayat Al-Qur'an yang mudah bagimu. Kemudian rukuk lah hingga kamu benar-benar tenang dalam rukuk.
Lalu bangkitlah hingga kamu berdiri tegak. Kemudian sujudlah hingga kamu benar-benar tenang dalam sujud. Lalu bangkitlah hingga kamu benar-benar tenang dalam duduk. Lakukanlah hal ini dalam seluruh shalatmu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadist ini menegaskan bahwa ketenangan dalam setiap gerakan Shalat adalah bagian dari kekhusyukan yang harus dijaga.
Cara Menjaga Kekhusyukan dalam Shalat
Pertama:
Memahami Makna Bacaan Shalat
Dengan memahami arti dari setiap bacaan dalam shalat, seseorang akan lebih mudah untuk meresapi dan menghayati ibadahnya.
Kedua:
Menghindari Hal-hal yang Mengganggu Konsentrasi
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
لَا صَلَاةَ بِحَضْرَةِ الطَّعَامِ، وَلَا وَهُوَ يُدَافِعُهُ الْأَخْبَثَانِ
Artinya:
"Tidak ada Shalat yang sempurna ketika makanan telah disajikan, atau ketika seseorang sedang menahan buang air besar atau kecil." (HR. Muslim)
Ini menunjukkan bahwa faktor lingkungan dan kondisi fisik sangat mempengaruhi kekhusyukan dalam Shalat.
Ketiga:
Memperbanyak Dzikir dan Tadabbur
Memperbanyak dzikir sebelum shalat dapat membantu menenangkan hati dan pikiran, sehingga lebih siap untuk khusyuk dalam Shalat.
Keempat:
Menjaga Pandangan dan Fokus pada Tempat Sujud
Nabi Muhammad Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
إِذَا قَامَ أَحَدُكُمْ فِي الصَّلَاةِ فَلَا يَصْرِفْ وَجْهَهُ، فَإِنَّ اللَّهَ يُقْبِلُ عَلَى وَجْهِ عَبْدِهِ فِي صَلَاتِهِ مَا لَمْ يَصْرِفْهُ
Artinya:
"Jika salah seorang di antara kalian berdiri dalam Shalat, maka janganlah ia menoleh (ke arah lain). Karena sesungguhnya Allah menghadap wajah hamba-Nya dalam Shalat selama ia tidak menoleh." (HR. Bukhari)
Dari penjelasan diatas dapatlah disimpulkan bahwa kekhusyukan dalam Shalat adalah kunci untuk mendapatkan manfaat dan pahala yang sempurna dari ibadah ini, tanpa kekhusyukan, Shalat bisa menjadi sekadar rutinitas yang kurang bernilai di sisi Allah SWT Oleh karena itu, setiap Muslim harus berusaha meningkatkan kualitas shalatnya dengan cara memahami makna bacaan, menjaga lingkungan, serta berusaha menghadirkan hati dan pikiran dalam setiap rakaatnya. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk selalu khusyuk dalam shalat. Aamiin. (djl)
Sumber: