Tafsir Surat An-Nashr Datangnya Pertolongan Allah Pada Fathul Makkah

Tafsir Surat An-Nashr Datangnya Pertolongan Allah Pada Fathul Makkah

Radar Seluma. Disway.id Tafsir Surah An-Nashr bukti kebenaran Al-Qur'an --

Radar Seluma. Disway.id - Kali ini kita kaji lebih dalam untuk membedah Tafsir Surah An-Nashr, yang mana sebelumnya kita sudah membedah Azababun Nuzul turunnya Surat An-Nashr dan keutamaan serta manfaat Surat An-Nashr yang mana Surat An-Nashr sendiri terdiri dari tiga ayat yang mengandung pertolongan Allah SWT ketika pembebasan Kota Mekkah dan akhirnya umat manusia berbondong-bondong untuk memeluk Agama Islam dengan bertasbih memohon ampunan kepada Allah SWT sesungguhnya Allah maha pengampun

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat An-Nashr ayat 1-3 yang berbunyi:

اِذَا جَاۤءَ نَصْرُ اللِِّّ وَالْفَتْحُۙ 
وَرَاَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِيْ دِيْنِ اللّهِ اَفْوَاجًاۙ  فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُۗ اِنَّهٗ كَانَ تَوَّابًا 
Artinya: 
“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (QS. An-Nashr: 1-3
 

Sebagian besar para ulama berpendapat bahwa Surah dalam Al-Qur'an yang terakhir turun secara utuh adalah Surah An-Nashr yang terdiri dari tiga ayat sebagaimana di jelaskan dalam sebuah Hadits riwayat Muslim dari ‘Ubaidullah bin ‘Abdillah bin ‘Utbah berkata bahwa Ibnu ‘Abbas RA bertanya kepadanya, 

“Apa engkau tahu Surah yang terakhir turun dari Al-Qur'an secara utuh?” ‘Ubaidullah berkata, “Iya tahu, yaitu Surah ‘Idza jaa-a nashrullahi wal fath’ (ketika pertolongan Allah itu datang dan kemenangan).” Ibnu ‘Abbas menjawab, “Engkau benar.” (HR. Muslim, no. 3024).” (At-Tashiil li Ta’wil At-Tanzil Tafsir Juz ‘Amma, hlm. 647-648)

Perbedaan antara An-Nashr dan Al-Fath yaitu An-nashr artinya pertolongan yaitu pertolongan atas musuh-musuh Agama Allah ketika di medan perang. Al-fath adalah kemenangan adalah buah hasil dari pertolongan Allah SWT, adapun yang dimaksud dengan Fathul Makkah yaitu pertolongan Allah SWT saat penaklukkan yaitu penaklukkan Kota Makkah yang berlangsung pada bulan suci Ramadhan tahun 8 Hijriyah 

Sebagaimana Ibnu ‘Abbas dan Ibnul Musayyib menyatakan terjadi pada bulan Ramadhan. Ibnu ‘Abbas RA, Rasulullah SAW  bersabda, yang artinya:

“Penaklukkan kota Makkah terjadi bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari, no. 4275)

Dari Ibnu ‘Abbas RA, ia berkata, 

“Nabi Muhammad Rasulullah SAW keluar dari Madinah pada bulan Ramadhan bersama 10.000 pasukan. Itu terjadi delapan setengah tahun setelah beliau hijrah ke Madinah, beliau ketika itu berjalan menuju Makkah bersama kaum Muslimin, awalnya dalam keadaan berpuasa. Kemudian mereka sampai pada tempat yang namanya Al-Kadid, yaitu air antara ‘Usfan dan Qudaid, mereka akhirnya berbuka (membatalkan puasa).” (HR. Bukhari, no. 4276)

BACA JUGA:Berikut Keutamaan Surat An-Nasr, Sebagai Bukti Kebenaran Al-Quran

Adapun yang dimaksud dengan Fath dalam ayat ini adalah Fathul Makkah (penaklukan kota Makkah, tahun 8 Hijiriah), menurut satu pendapat. Pembesar Arab mereka begitu bangga dengan keislaman mereka ketika Fathul Makkah. Mereka mengatakan,

“Jika seseorang meraih kemenangan ketika Fathul Makkah, maka berarti ia adalah seorang Nabi.”

Lantas ketika itu pun banyak yang masuk Islam. Selama dua tahun, hampir seluruh jazirah Arab beriman. Tidak tersisa di beberapa kabilah Arab kecuali mereka pun masuk Islam. Alhamdulillah atas anugerah yang besar ini.

BACA JUGA:Dari Surat An-Nasr Nabi Muhammad Rasulullah SAW Mengajarkan Kita Beristigfar

Dari ‘Amr bin Salamah, ia mengatakan,

وَكَانَتْ الْعَرَبُ تَلَوَّمُ بِإِسْلَامِهِمْ الْفَتْحَ فَيَقُولُونَ اتْرُكُوهُ وَقَوْمَهُ فَإِنَّهُ إِنْ ظَهَرَ عَلَيْهِمْ فَهُوَ نَبِيٌّ صَادِقٌ فَلَمَّا كَانَتْ وَقْعَةُ أَهْلِ الْفَتْحِ بَادَرَ كُلُّ قَوْمٍ بِإِسْلَامِهِمْ وَبَدَرَ أَبِي قَوْمِي بِإِسْلَامِهِمْ

Artinya: “Orang arab mencela habis-habisan kemenangan karena keIslaman mereka. Lantas mereka katakan; “Biarkan saja dia (Muhammad) dan kaumnya, kalaulah dia menang terhadap kaumnya, berarti ia betul-betul Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang jujur, ketika pelaku-pelaku kemenangan (kaum muslimin) singgah sebentar lantas berangkat, setiap kaum bergegas berangkat dengan keIslaman mereka, dan ayahku bergegas menemui kaumku dengan keIslaman mereka, …. (HR. Bukhari, no. 4302

Itulah tafsir Surat An-Nashr yang dijelaskan dalam beberapa Hadits di atas semoga bermanfaat. (djl) 

 

Sumber:

Berita Terkait