Inilah Asbabun Nuzul Surat An-Nashr

Inilah Asbabun Nuzul Surat An-Nashr

Radar Seluma. Azababun Nuzul turunnya Surat An-Nashr --

Radar Seluma. Disway.id -Surat An Nasr yang berarti pertolongan ini merupakan surat Madaniyyah yang turun setelah Rasulullah hijrah ke Madinah. Surat An Nasr ini hanya terdiri dari 3 ayat di dalamnya. Surat An Nasr merupakan terakhir yang diturunkan kepada Rasulullah setelah surat At Taubah. 

Berikut ini adalah Surat An Nasr yang mana Allah SWT berfirman yang berbunyi: 

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ . وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا

Artinya: "Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat" (QS An. Nashr 1-3)

BACA JUGA:Kandungan dan Asbabun Nuzul Surat Al Lahab

Surat An-Nashr (ءَ نَصۡرُ) merupakan surat ke 110 dalam Al-Qur'an terdiri 3 ayat dan Allah SWT menurunkan Surat An- Nashr dengan Asbabun Nuzul sebagai berikut:

Dinamai An-Nashr (pertolongan) diambil dari perkataan Nashr pada ayat pertama Surat ini termasuk golongan Surat Madaniyyah walupun diturunkan di Mekah sesudah Surat At-Taubah. Alasan pengklasifikasian Makkiyah dan Madaniyah bukan berdasarkan tempat kemunculannya melainkan berdasarkan waktu kemunculannya.

Seperti Surat lainnya, Surat An-Nashr juga memiliki Azababun Nuzul sendiri atau sebab turunnya Surat An-Nashr. Surat An-Nashr merupakan Surat yang terakhir kali diturunkan kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW.

Asbabun Nuzul Surat An-Nashr ini berkaitan dengan dua hal. 

Pertama, tentang kabar kemenangan dan masuknya orang-orang Arab secara serentak. 

Kedua, mengisyaratkan bahwa ajal Nabi Muhammad Rasulullah SAW telah dekat.

Ibnu Umar menjelaskan tentang waktu Surat ini diturunkan pada pertengahan hari Tasyrik. 

"Maka aku ingin mengetahui bahwa hal ini merupakan suatu Al-Wada (perpisahan)," kata Ibnu umar.

BACA JUGA:Inilah Tafsir Surat Al Lahab Kisah Sang Paman Nabi Muhammad SAW

Mengenai Asbabun Nuzul surat ini, Ibnu Abbas menjelaskan, setelah Allah SWT telah menurunkan Surat ini kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, beliau memanggil putrinya Sayyidah Fathimah Radhiyallahu 'Anha.

Nabi Muhammad Rasulullah SAW kemudian mengabarkan bahwa ajalnya sudah dekat. Mendengar kabar tersebut, Fathimah langsung bersedih. Kemudian Rasulullah SAW bersabda :

لاَ تَبْكِى ، فَإِنَّكِ أَوَّلُ أَهْلِى لاَحِقٌ بِى

Artinya: "Janganlah menangis, sesungguhnya engkau merupakan keluargaku yang paling awal untuk menyusulku." (HR Ad-Darimi dan at-Thabrani)

Imam Al-Bukhari juga meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Umar bin Khattab menyertakan beliau dalam majelis dari para pahlawan perang badar. Sebagian pahlawan perang Badar keberatan jika Ibnu Abbas dilibatkan dalam majlis itu.

Setelah itu Umar menguji kepada mereka semua (majlis para pahlawan perang badar): "Apa pendapat kalian tentang firman Allah idza ja a nashrullahi wal fath dalam surat tersebut."

Salah satu dari mereka menjawab: "Allah telah memerintahkan kita untuk selalu bertahmid dan beristighfar kepada-Nya, jika Dia akan menolong dan memberi kemenangan." Dalam keterangan tersebut, tidak ada jawaban lain selain jawaban ini.

Lalu Umar menanyakan kepada Ibnu Abbas "Apakah demikian pendapatmu wahai Ibu Abbas?" Ibnu Abbas menjawab: "Tidak wahai Amirul Mukminin, idza ja a nashrullahi wal fath merupakan isyarat tentang dekatnya ajal Rasulullah SAW yang Allah kabarkan kepada beliau. Datangnya kemenangan dan juga Fathu Makkah adalah tanda ajal beliau."

Setelah mendengar jawaban itu, Umar berkata "Aku tidak mengetahui tafsir dari Surat An-Nashr ini melainkan sejak apa yang kamu katakan."

Itulah Azababun Nuzul turunnya Surat An-Nashr yang sangat pendek namun memiliki arti yang sangat penting dan berati bagi umat Muslim. (djl)

Sumber:

Berita Terkait