Bencana Alam Sumut, 62 Orang Meninggal Dunia, 65 Hilang Akibat Banjir dan Longsor di 19 Kabupaten/kota

Bencana Alam Sumut, 62 Orang Meninggal Dunia, 65 Hilang Akibat Banjir dan Longsor di 19 Kabupaten/kota

Banjir Sumatera Utara--

 

NASIONAL - Bencana banjir, longsor hingga angin puting beliung meluas hingga ke 19 kabupaten kota di Sumatera Utara (Sumut). Intensitas hujan tinggi dan kerusakan alam menjadi penyebab utama bencana beruntun dalam beberapa hari terakhir.

 

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Ferry Walintukan mengatakan dari total kejadian yang dipetakan, bencana didominasi oleh banjir sebanyak 214 kejadian, disusul tanah longsor 135 kejadian, pohon tumbang 16 kejadian, serta angin puting beliung 2 kejadian.

 

"Tercatat 62 orang meninggal dunia, luka berat 13 orang, luka ringan 82 orang dan yang masih belum ditemukan atau masih dalam pencarian sebanyak 65 orang. Kemudian sebanyak 9.845 orang yang terdampak masih mengungsi di lokasi yang telah disediakan,"

Wilayah yang terdampak bencana yakni Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Pakpak Bharat, Humbang Hasundutan, Nias, Padangsidimpuan, Langkat, Nias Selatan, Serdangbedagai, Medan, Deliserdang, Tanah Karo, Tebingtinggi, Batubara, Binjai, dan Asahan.

 

"Polda Sumut bergerak cepat merespons tingginya intensitas curah hujan yang memicu banjir, tanah longsor, pohon tumbang hingga angin puting beliung di berbagai wilayah sejak 24 hingga 27 November 2025," jelasnya.

 

Menurut Ferry wilayah terdampak paling parah meliputi Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), serta wilayah Kota Medan.

 

"Paling banyak korban tercatat di wilayah Polres Sibolga, Tapsel, dan Humbahas. Kapolda Sumut sudah memerintahkan seluruh jajaran untuk mempercepat pencariankorban hilang dan memprioritaskan penanganan wilayah terisolasi," tegasnya.

 

Sumber: