Baru 6 Desa di Seluma Cairkan ADD, Pemkab Seluma Dorong Percepatan Pencairan Dana
Gusti--
Seluma, Radarseluma.Disway.id- Hingga akhir Mei 2025 ini, diketahui baru ada enam desa yang berhasil mencairkan Alokasi Dana Desa (ADD) dari total 182 desa di Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Pemerintah kabupaten menyatakan keprihatinan atas lambannya proses pencairan tersebut dan mendorong percepatan oleh seluruh pemerintah desa. Adapun enam desa yang telah melakukan pencairan ADD yakni. Desa Kunduran, Lawang Agung, Lubuk Lagan, Bakal Dalam, Muara Danau dan Desa Lunjuk
BACA JUGA:Dapat Saldo DANA Gratis Rp356.000 Cuma Modal Tidur? Begini Caranya!
BACA JUGA:Cara Cairkan Pinjaman DANA 2025 Tanpa DANA PayLater, Cocok untuk yang Terlilit Utang!
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Seluma, Nopetri Elmanto, SSos melalui Kepala Bidang Pembangunan Desa, Hervoni Devvi Gusti saat dikonfirmasi Radar Seluma mengatakan bahwa, rendahnya serapan ADD hingga pertengahan tahun ini berpotensi menghambat berbagai program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang sudah direncanakan sejak awal tahun.
"Dari total 182 desa yang ada, baru enam desa yang menyelesaikan seluruh persyaratan administrasi dan mencairkan dana tahap pertama. Kami sangat berharap desa-desa lain segera menindaklanjuti agar kegiatan desa tidak tertunda," sampai Gusti saat dikonfirmasi Radar Seluma.
Menurutnya, lambatnya pencairan ADD disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain keterlambatan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes), kelengkapan dokumen. Serta kendala teknis di tingkat desa seperti kurangnya sumber daya manusia yang memahami regulasi.
Pemerintah desa yang sudah mencairkan ADD, lanjutnya, sebagian besar merupakan desa-desa yang sebelumnya telah aktif mengikuti pembinaan teknis dari Dinas PMD dan memiliki perangkat desa yang relatif siap secara administrasi.
"Desa yang proaktif biasanya lebih cepat memenuhi persyaratan. Kami sudah melakukan sosialisasi dan pendampingan sejak awal tahun. Namun memang masih ada desa yang belum optimal dalam menindaklanjuti," ujarnya.
Sumber: