Rhenus Berbagi Tips dengan Mitra Bisnis di Indonesia

Rhenus Berbagi Tips dengan Mitra Bisnis di Indonesia

Total 41.000 karyawan bekerja di 1.330 lokasi usaha di lebih dari 70 negara--

 

JAKARTA, INDONESIA, Radarseluma.Disway.id  - Penyedia layanan logistik global terkemuka, Rhenus Group, bertujuan untuk bekerja sama dengan bisnis-bisnis lokal dalam mendorong layanan dan solusi keberlanjutan di seluruh rantai pasokan. Area fokus utama mencakup solusi berkelanjutan di sektor penerbangan/aviasi, kapal laut dan transportasi darat.

 

BACA JUGA:29 April 2025, 130 Brand akan Ramaikan PEVS 2025

BACA JUGA:Ini Pekerjaan Nico Surya, Isu Perselingkuhan dengan Paula Verhoeven, dan Fakta Terkini

Dengan adanya peraturan iklim global seperti Sistem Perdagangan Emisi UE (EU ETS Emissions Trading System), Mekanisme Penyesuaian Batas Karbon (CBAM Carbon Border Adjustment Mechanism), dan Arahan Pelaporan Keberlanjutan Perusahaan (CSRD Corporate Sustainability Reporting Directive) yang membentuk kembali sektor transportasi dan logistik, bisnis Indonesia berada di bawah tekanan untuk meningkatkan strategi manajemen karbon untuk mempertahankan daya saing.

 

Indonesia secara proaktif telah mengembangkan mekanisme harga karbon, guna memenuhi komitmen Nationally Determined Contributions (NDC) dan mencapai target Emisi Nol Bersih (NZE Nett Zero EMission) di tahun 2060. Selain itu, Indonesia secara aktif juga telah mengembangkan peta jalan untuk Sustainable Aviation Fuel (SAF), sejak pertengahan tahun 2024, untuk memposisikan negaranya sebagai pemain penting dalam pasar bahan bakar berkelanjutan dan memanfaatkan sumber dayanya yang melimpah dan lokasinya yang strategis.

 

Melalui acara tertutup bersama dengan mitra bisnis pada tanggal 22 April 2025, Rhenus Indonesia membagikan rangkaian inisiatif untuk membantu perusahaan, khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan memberikan sumber daya dan keahlian untuk membantu di area seperti pelaporan ESG (Environmental, Social and Governance).

 

Hal-hal yang ditekankan adalah:

 

Pelaporan Berkelanjutan: Termasuk dasbor Emisi (yang memungkinkan bisnis melacak emisi CO2 yang dihasilkannya, memonitor pengirimannya dan mengurangi jejak karbon), layanan mitra EcotransIT (menghitung emisi kapal, melacak dan mengoptimalkan penggunaan energi angkutan). Kedua layanan tersedia untuk pengiriman melalui udara dan laut untuk menghitung emisi dari sarana transportasi apa pun.

Inisiatif Penerbangan Berkelanjutan: Rhegreen (memastikan pemilihan pesawat dengan penggunaan CO2 paling efisien), pengurangan emisi (insetting) melalui Sustainable Aviation Fuel (SAF) (tersedia di layanan "Book and claim" Rhenus), dan kolaborasi seperti Clean Cargo di mana Rhenus dan mitra industri bekerja sama untuk mengurangi emisi dan mensinergikan upaya dengan usaha berkelanjutan global.

Inisiatif pengiriman berkelanjutan: Termasuk Transport Mode Optimizer (yang membantu memprioritaskan keberlanjutan ketika memilih sarana dan rute transportasi), dan transportasi Intermodal.

BACA JUGA:Pembangunan Pabrik BYD di Subang Tetap Jalan, BYD Tak Mau Hubungan dengan Ormas

Sumber:

Berita Terkait