Zaryana Rait Tokoh Masyarakat Lubuk Sandi Kritik Minimnya Pembangunan, Lubuk Sandi Seolah Tak Dipikirkan

 

 

SELUMA – Zaryana Rait, mantan Ketua DPRD SELUMA periode 2009–2013 yang juga dikenal sebagai tokoh masyarakat Kecamatan Lubuk Sandi, menyampaikan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kabupaten SELUMA. Menurutnya, kondisi infrastruktur di wilayah Lubuk Sandi semakin memprihatinkan, namun tidak mendapatkan perhatian serius.

 

“Jelas-jelas jalan dan akses di Kecamatan Lubuk Sandi, terutama di wilayah pedalaman, sudah mau putus karena longsor,” ungkap Zaryana, Selasa (2/12).

 

Ia menyoroti bahwa Lubuk Sandi berada di wilayah Dapil 4 yang memiliki 10 anggota DPRD dari total 30 anggota. Namun menurutnya, penyampaian aspirasi dari para wakil rakyat itu belum tampak pada hasil pembangunan.

 

“Anggota DPRD dari dapil 4 ini kan memberi masukan kepada Pemerintah Seluma, baik dalam pembahasan KUA-PPAS maupun di Banggar. Aspirasi itu sudah disepakati bersama, tapi faktanya terjadi seperti ini. Kami rakyat bertanya, bagaimana sebenarnya pembahasan atau penyampaian aspirasi tersebut? Ini bukti pentingnya pemilu—rakyat jangan memilih wakil hanya karena uang. Uang boleh, tapi kualitas tetap harus diperhitungkan,” tegas Zaryana.

 

Mantan ketua DPRD Seluma ini, menilai Kecamatan Lubuk Sandi menjadi wilayah paling tertinggal di Dapil 4, terutama karena tahun 2025 disebut tidak ada pembangunan yang menyentuh wilayah tersebut. Kondisi jalan, jembatan, dan akses lainnya sudah sangat mengkhawatirkan.

BACA JUGA:Mulai Tahun 2026, Enam Surat Tanah Adat Resmi Tidak Berlaku Lagi

BACA JUGA: Lebih dari 10 Warga Kabupaten Seluma, Terdiagnosa HIV

Salah satu titik yang dianggap paling gawat adalah tebing longsor di jalan Desa Napal Jungur, jalur penghubung menuju enam desa yang dikenal dengan nama Tebing Bemban. Longsor yang terjadi sejak 2020 itu telah menggerus badan jalan dari lebar empat meter menjadi hanya sekitar 0,5 meter.

Sumber: