Akuntansi Pilar Keberlanjutan, TPS Bagikan Praktik ESG di Kampus UMM

 Akuntansi Pilar Keberlanjutan, TPS Bagikan Praktik ESG di Kampus UMM

--

 

Surabaya, Radarseluma.Disway.id – Direktur Keuangan, SDM dan Manajemen Risiko PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS), Sapto Wasono Soebagio, hadir sebagai dosen tamu dalam kuliah umum Program Magister Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Sabtu (08/11).

Kuliah umum drngan tema “Peran Akuntansi dan Manajemen Keberlanjutan dalam Rangka ESG (Environmental, Social, and Governance)” ini menjadi ruang diskusi yang memperkuat kolaborasi antara dunia industri dan akademisi dalam pengembangan praktik keberlanjutan di sektor korporasi.

 

BACA JUGA:Honda HR-V Mobil Desain Canggih dan Mewah, Model Keren Kini Menjadi Pilihan Utama di Indonesia

BACA JUGA:Toyota Kijang Innova Rebon Mobil Desain Canggih dan Mewah Menjadi Pilihan Utama di Pasar Indonesia

Kuliah umum yang digelar di Kampus UMM tersebut diikuti oleh mahasiswa Program Studi Magister Akuntansi termasuk tujuh Pekerja TPS, penerima beasiswa magister akuntansi dari TPS. Program beasiswa ini merupakan bentuk dukungan perusahaan terhadap pengembangan kompetensi sumber daya manusia. Program beasiswa ini menjadi bukti nyata sinergi antara kampus dan industri dalam membangun kompetensi serta pemahaman mendalam mengenai penerapan prinsip ESG di dunia kerja.

 

Dalam sesi kuliah umum tersebut, Sapto menegaskan bahwa akuntansi berperan penting dalam memastikan implementasi prinsip ESG di lingkungan perusahaan. Menurutnya, peran akuntan kini tidak lagi terbatas pada pencatatan transaksi keuangan, tetapi juga berperan dalam pengelolaan risiko, pengambilan keputusan, dan penerapan tata kelola yang berkelanjutan.

 

“Akuntansi dan manajemen keberlanjutan kini menjadi bagian tak terpisahkan dari tata kelola perusahaan. Melalui pendekatan berbasis data dan transparansi, akuntan berperan dalam membantu manajemen mengambil keputusan yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Sapto.

 

Ia menambahkan bahwa pengelolaan risiko keberlanjutan (sustainability risk management) menjadi kunci dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim, dinamika regulasi, dan meningkatnya ekspektasi pemangku kepentingan terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab.

 

Sumber:

Berita Terkait