Dugaan Jual Beli Jabatan di Seluma Makin Terang, Oknum Kordapil Diduga Berperan Nonjobkan Kapus
NIP semua Kapus yang mutasi sama--
Seluma, Radarseluma.disway.id – Dugaan praktik jual beli jabatan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Seluma menyeruak ke publik. Kali ini, sorotan tertuju pada peran oknum koordinator dapil (kordapil) tim sukses Bupati Seluma yang diduga ikut mengatur mutasi Kepala Puskesmas.
BACA JUGA:2 Kotak Amal Masjid Nurul Huda Masmambang Digondol OTD, Tak Terekam CCTV, Karena Listrik Padam
BACA JUGA: Finex Bekerja Sama dengan Sharing Happiness, Dalam Rangka Menghormati Veteran Indonesia
Seorang mantan Kepala Puskesmas berinisial DH mengaku dirinya dicopot dari jabatan karena tidak sanggup memenuhi permintaan sejumlah uang dari oknum kordapil inisial Di tersebut.
“Untuk bukti rekaman sudah saya serahkan ke Polda Bengkulu. Dia minta Rp35 juta. Untuk bukti percakapan itu yang sudah saya kirim. Dia minta disiapkan pedas garam,” ungkap DH, Jumat (12/9)
Pengakuan ini menimbulkan tanda tanya besar, lantaran secara aturan, mutasi jabatan adalah kewenangan kepala daerah. Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan adanya dugaan campur tangan tim sukses yang bisa menentukan siapa yang tetap menjabat dan siapa yang dinonjobkan.
Mutasi jabatan Kepala Puskesmas tersebut sah secara administrasi karena SK pengangkatan dan pemberhentian ditandatangani langsung oleh Bupati Seluma, Teddy Rahman, SE, MM. Namun, dugaan adanya “peran bayangan” dari oknum kordapil membuat keputusan ini dinilai tidak sepenuhnya murni berdasarkan pertimbangan kinerja.
Selain itu, ditemukan pula kejanggalan NIP dalam lampiran SK mutasi sejumlah Kepala Puskesmas. Tak hanya itu, beredar kabar bahwa ada Kepala Puskesmas yang merupakan adik kandung Bupati Bengkulu Selatan serta adik kandung Kapolres Bengkulu Selatan ikut dinonjobkan.
Hal ini memperkuat dugaan bahwa mutasi pejabat di sektor kesehatan bukan hanya soal evaluasi kinerja, melainkan juga dipengaruhi faktor politik, uang, dan kedekatan keluarga.
Sumber: