Sidang Dugaan Suap Mantan Gubernur Bengkulu, Kadis Akui Beri Dana Demi Pertahankan Posisi

Sidang Dugaan Suap Mantan Gubernur Bengkulu, Kadis Akui Beri Dana Demi Pertahankan Posisi

Sidang rohidin--

 

 

BENGKULU – Pengadilan Negeri Bengkulu pada Rabu (7/5/2025) menggelar sidang lanjutan kasus dugaan suap dan gratifikasi yang menyeret nama mantan Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah. Salah satu saksi kunci dalam persidangan, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Meri Sasdi, mengungkapkan bahwa dirinya telah menyerahkan uang senilai Rp195 juta. Dana tersebut, menurut pengakuannya, diberikan untuk mendukung pencalonan Rohidin di Pilkada 2024 serta mempertahankan jabatannya.

 

Dalam persidangan, Meri menyebutkan bahwa uang itu diserahkan kepada Nouval, ajudan dari Asisten Bidang Umum, Nandar Munadi. Ia menegaskan bahwa dukungan tersebut dilakukan bersama sejumlah pejabat lain sebagai bagian dari “inisiatif pribadi”, tanpa tekanan langsung dari Rohidin.

 

"Kami memang sempat dikumpulkan oleh Pak Rohidin pada pertengahan 2024, antara bulan Juli sampai September. Saat itu beliau meminta dukungan untuk pencalonan. Setelah itu kami rapat secara internal dan memutuskan untuk membantu secara finansial. Bagian saya sebesar Rp195 juta," ujar Meri di hadapan majelis hakim.

 

Sementara itu, dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebelumnya, Meri sempat menyebut adanya tekanan untuk memberikan dukungan dana, bahkan dengan ancaman pencopotan jabatan. Namun, saat bersaksi di pengadilan, ia meralat keterangan tersebut dan menyatakan tidak ada ancaman eksplisit dari sang gubernur.

"Pak Rohidin tidak pernah secara langsung mengancam. Tapi sebagai bawahan, saya merasa perlu ikut membantu. Inisiatifnya datang dari kami," jelasnya.

 

Ketua Majelis Hakim, Faisol, sempat mempertanyakan perbedaan keterangan Meri antara BAP dan pengadilan. Setelah didalami, Meri akhirnya mengakui bahwa motivasi utama pemberian uang tersebut adalah untuk menjaga jabatannya.

 

"Saya akui, itu demi kepentingan pribadi. Supaya tidak kehilangan jabatan, saya ikut berkontribusi," katanya jujur.

Sumber: