Menghindari Sifat Ujub dan Bangga Diri

Radarseluma.disway.id - Menghindari Sifat Ujub dan Bangga Diri--
Reporter: Juli Irawan
Radarsrluma.disway.id - Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali diuji bukan hanya dengan musibah dan kesulitan, tetapi juga dengan nikmat dan keberhasilan. Di antara ujian terbesar dalam kenikmatan adalah munculnya rasa ujub (bangga terhadap diri sendiri) dan takjub terhadap amal atau kelebihan yang dimiliki. Sifat ujub ini sangat halus namun berbahaya, karena bisa menghapus pahala amal ibadah tanpa disadari, merusak hati, dan menjauhkan seseorang dari rahmat Allah SWT.
Sifat ujub sering kali muncul ketika seseorang merasa telah berbuat baik, merasa lebih unggul dari orang lain dalam ibadah, ilmu, atau kekayaan. Ia merasa bahwa semua itu adalah hasil jerih payahnya semata, dan melupakan bahwa semua nikmat itu sejatinya berasal dari Allah SWT.
Pengertian Ujub dan Bahayanya
Secara bahasa, "ujub" (العُجْب) berarti merasa takjub terhadap diri sendiri atau merasa bangga atas apa yang dimiliki. Secara istilah, ujub adalah merasa bahwa dirinya lebih baik, lebih hebat, atau lebih suci dibandingkan orang lain, dengan melupakan peran Allah SWT dalam setiap keberhasilannya.
Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin menjelaskan bahwa ujub termasuk penyakit hati yang sangat halus dan bisa menjerumuskan pelakunya pada kebinasaan. Karena ujub sering kali menjadi pintu masuk kesombongan (kibr), merasa tidak membutuhkan orang lain, bahkan merasa tidak membutuhkan Allah.
BACA JUGA:Meningkatkan Kualitas Diri Dengan Ilmu Dan Ibadah
Dalil Al-Qur’an tentang Bahaya Ujub
Allah SWT telah mengingatkan dalam Al-Qur’an tentang bahayanya merasa bangga diri atau ujub. Salah satunya terdapat dalam kisah Qarun yang mana terdapat dalam Al-Qur'an Surat Al-Qashash ayat 78 yang mana berbunyi:
قَالَ إِنَّمَا أُوتِيتُهُ عَلَىٰ عِلْمٍ عِندِي ۚ أَوَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ ٱللَّهَ قَدْ أَهْلَكَ مِن قَبْلِهِۦ مِنَ ٱلْقُرُونِ مَنْ هُوَ أَشَدُّ مِنْهُ قُوَّةًۭ وَأَكْثَرُ جَمْعًۭا ۚ وَلَا يُسْـَٔلُ عَن ذُنُوبِهِمُ ٱلْمُجْرِمُونَ
Artinya: "Qarun berkata: 'Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku.' Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwa sesungguhnya Allah telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan (harta)? Dan orang-orang berdosa itu tidak akan ditanya tentang dosa-dosa mereka." (QS. Al-Qashash: 78)
Ayat ini menunjukkan bagaimana Qarun merasa bahwa harta kekayaannya murni karena ilmunya, tanpa mengakui peran Allah SWT. Akibat sifat ujub dan kesombongannya, Allah pun membinasakannya dengan menenggelamkan ia dan hartanya ke dalam bumi.
Hadits Tentang Ujub dan Penjelasannya
Rasulullah SAW pun memperingatkan tentang bahaya ujub. Dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Hadits Al-Baihaqi disebutkan yang berbunyi:
Sumber: