Inilah Beberapa Kandungan Surat Az-Zalzalah Berikut Penjelasannya
Reporter:
juliirawan|
Editor:
juliirawan|
Selasa 11-02-2025,11:00 WIB
Radarseluma.disway.id - Kandungan Surat Al-Zalzalah --
Radarseluma.disway.id - Surat Al-Zalzalah tergolong dalam Surat Madaniyah menurut Ibnu Abbas dan Qatadah, sedangkan menurut Ibnu Masud dan Atha' tergolong Surat Makiyah. Surat Al-Zalzalah diturunkan setelah Surat An-Nisa', terdiri atas delapan ayat berikut bunyinya:
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ
Artinya:
"Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat). Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya. Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?” Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (QS Al-Zalzalah 1-8)
Sebenarnya kita sudah membahas Asbabun Nuzul turunnya Surat Al-Zalzalah dan dalam kesempatan ini kita akan mengupas terkait kandungan Surat Al Zalzalah ini. Adapun kandungan Surat Al-Zalzalah ini dibagi menjadi dua bagian. Berikut penjelasan isi kandungan Surat Al- Zalzalah yang patut kita pahami bersama:
Pertama: Gambaran Awal Terjadinya Hari Kiamat
Pada ayat 1-5 Surat Al- Zalzalah berbicara tentang awal mula akan terjadinya hari Kiamat yang ditandai oleh kegoncangan, yaitu goncangan yang amat dahsyat hanya terjadi satu kali d seluruh Bumi.
Sehingga paat itu, Bumi akan mengeluarkan beban-beban berat yang dikandungnya, baik Manusia yang telah mati terkubur dari Nabi Adam AS hingga akhir zaman maupun barang tambang yang selama ini terpendam.
Kemudian pada saat itu Manusia akan bertanya dalam hati masing-masing tentang apa yang terjadi pada Bumi, sehingga berguncang sedemikian dahsyat hingga mengeluarkan isi perutnya.
Mereka bertanya-tanya sambil merasa heran dan takut. Keheranan Manusia kemudian terjawab dalam ayat keempat Surat Al- Zalzalah bahwa pada hari terjadinya goncangan tersebut, Bumi menyampaikan berita-beritanya terkait sebab goncangan itu.
Goncangan tersebut terjadi karena Tuhan telah memerintahkan kepada Bumi untuk melakukan hal tersebut.
Kedua: Gambaran Keadaan Manusia saat Terjadi Goncangan Dahsyat
Selanjutnya, pada ayat 6-8 Surat Al Zalzalah menggambarkan keadaan seluruh Manusia pada saat goncangan tersebut terjadi.
Pada hari itu, seluruh Manusia akan bangkit dengan cepat dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam sesuai tingkat keimanan, kekufuran, dan amal-amal mereka.
Manusia di masa itu bangkit menuju Tuhannya yang telah menetapkan satu tempat terbuka di alam sana.
Di sanalah seluruh umat Manusia akan menyadari bahwa Allah SWT memperlakukan semua makhluknya secara adil.
Siapapun yang mengerjakan kebaikan seberat biji Dzarrah, yakni butir debu, bahkan sekecil apapun, kapanpun, dan dimanapun, niscaya Allah SWT akan mengetahui serta melihatnya.
Demikian pula sebaliknya, bagi siapa saja yang mengerjakan amal buruk seberat Dzarrah sekalipun, niscaya Allah SWT akan melihatnya pula.
Demikianlah isi kandungan dari Surat Al-Zalzalah yang sudah dijelaskan oleh Allah SWT melalui Surat Al-Zalzalah bahwa sesungguhnya setiap perbuatan baik maupun buruk meskipun hanya sebesar biji Dzarrah butiran debu maka akan mendapatkan ganjaran pahala di sisi Allah SWT dan sebaliknya jika perbuatan dosa dan kemaksiatan jika di lakukan meskipun juga sebesar biji Dzarrah juga akan mendapatkan balasan boleh Allah SWT. Mudah-mudahan dengan demikian kita akan berhati-hati dan berbuat dan bertindak agar kita senantiasa berbuat kebaikan agar bernilai ibadah di sisi Allah SWT dan segera beristighfar mohon ampunan ketika berbuat kesalahan dan kealfasan (djl)
Sumber: