Pelestarian Budaya Desa Kuno di Jiangxi Meningkatkan Kunjungan Pariwisata Budaya

 

NANCHANG, CHINA, Radarseluma.Disway.Id - Pada tanggal 20 November, drama tari "Tian Gong Kai Wu," yang diangkat dari kisah hidup legendaris ilmuwan kelahiran Jiangxi, Song Yingxing dari Dinasti Ming, ditayangkan perdana di Gedung Opera Guangzhou. Sejak pertunjukan pertamanya di Nanchang pada bulan Mei tahun ini, tiket untuk pertunjukan di Shanghai, Beijing, Hangzhou, dan kota-kota lainnya telah terjual habis, sehingga membuatnya sangat populer di kalangan penonton Tiongkok.

 

BACA JUGA:Arrow Electronics Mendukung Produksi EV SAVART Motors di Indonesia

BACA JUGA:Kajari Seluma Seriusi Kasus Pembebasan Lahan, Koordinasi Ke Dirjen OTDA Kemendagri

Penciptaan dan keberhasilan drama ini dikaitkan dengan upaya Jiangxi dalam melestarikan dan memanfaatkan budaya jalanan dan desa kuno. Di desa kuno Jieqiao, Kabupaten Fenyi, Jiangxi, gaya arsitektur, budaya pertanian, dan produksi kerajinan tangan semuanya mengandung pengaruh "Tian Gong Kai Wu," membuat pengunjung merasa seolah-olah telah melangkah ke dunia yang penuh dengan kebijaksanaan dan keterampilan.

 

Saat memasuki Distrik Jalan Sejarah dan Budaya Wanshougong yang terletak di Nanchang, kita akan menemukan bahwa tempat ini tidak hanya mempertahankan gaya arsitektur kunonya tetapi juga secara cerdik memadukan elemen-elemen trendi modern, yang menjadikannya tujuan populer bagi wisatawan muda untuk dikunjungi dan mengambil foto.

 

Di Desa Kuno Liukeng di Fuzhou, terdapat sekumpulan bangunan kuno dari Dinasti Ming dan Qing yang masih utuh. Berjalan melalui lorong-lorong sempit, orang dapat melihat rumah-rumah kuno dan aula leluhur yang elegan, dengan setiap batu bata dan ubin memperlihatkan kedalaman sejarah dan akumulasi budaya.

BACA JUGA:Anggaran Rp9,4 M, Tahun Depan 20.000 Warga Seluma Ditanggung Jamkesda

BACA JUGA:Rekomendasi Game Asah Otak di Steam Sambil Bersenang-senang !

Sambil melestarikan sumber daya jalan-jalan dan desa-desa kuno di Jiangxi, provinsi ini telah memanfaatkan drama musikal, komedi tunggal, dan bentuk-bentuk lainnya untuk memungkinkan lebih banyak orang merasakan arsitektur dan budaya tradisional, sehingga menambah mesin baru dan momentum kuat bagi konsumsi wisata budaya.

Sumber: