Kisah Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Tertua Keempat & Bukti Keberadaan Di Nusantara
Radar Seluma. Disway.id. Sejarah Kerajaan Mataram Kuno sebagai Kerajaan Tertua di Nusantara --
Radar Seluma. Disway.id - Kerajaan Mataram Kuno merupakan salah satu Kerajaan terbesar yang ada di Nusantara dan merupakan Kerajaan tertua keempat setelah Kerajaan Kutai Martadipura di Kalimantan Timur, Kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat kemudian Kerajaan Sriwijaya di Sumatra dan Kerajaan terbesar keempat yakni Kerajaan Mataram Kuno yang terletak di Jawa Timur dan Jawa Tengah
Kerajaan Mataram Kuno merupakan Kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri antara abad ke- 8 hingga abad ke-11 Masehi
Kerajaan Mataram Kuno didirikan oleh Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya, sekaligus Raja pertama Mataram Kuno, yang berkuasa antara tahun 732 hingga tahun 760 Masehi.
BACA JUGA:Inilah Beberapa Kerajaan Tertua di Indonesia. Apa Saja Ayoo Kita Cari Tau.
Kerajaan Mataram Kuno berkuasa hampir selama 3 dekade dengan Dinasti Sanjaya kemudian di lanjutkan oleh Dinasti Syailendra di wilayah Jawa Tengah dan terakhir oleh Dinasti Isyana daerah Jawa Timur.
Ketika Kerajaan Dinasti Syailendra Kerajaan Mataram Kuno yang terletak di Jawa Tengah, letak Kerajaan Mataram Kuno diperkirakan di daerah Yogyakarta saat itu di sebut di Bhumi Mataram
Sementara itu, ketika Kerajaan Mataram Kuno dalam Pemerintahan Dinasti Isyana Kerajaan berpusat di Jawa Timur, dengan ibukota Kerajaan di Wantan Mas yang terletak di kawasan sungai Brantas.
BACA JUGA:Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara Merupakan Kerajaan Tertua Ke 2 Di Indonesia Part 1
Kerajaan Mataram Kuno mengalami puncak kejayaan saat Dinasti Syailendra hingga Abad ke- 8 pada masa kepemimpinan Raja Syailendra Kerajaan Mataram Kuno memiliki kekuasaan hingga Semenanjung Malaka.
Pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra, konon wilayah kekuasaan Mataram Kuno mencapai Semenanjung Malaka.
Saat kepemimpinan Dinasti Raja Isyana pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno dipindahkan ke Jawa Timur pada tahun 929 Masehi dan Kerajaan Mataram Kuno di sebut Kerajaan Medang dan Kerajaan Mataram Kuno berkuasa hingga 1017 Masehi dan akhirnya Kerajaan Mataram Kuno runtuh pada masa pemerintahan Raja Dharmawangsa Teguh.
BACA JUGA:Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara Merupakan Kerajaan Tertua Ke 2 Di Indonesia Part 2
Adanya keberadaan Kerajaan Mataram Kuno yang berkuasa dari masa tahun 732 hingga 1017 Masehi di Nusantara dan merupakan Kerajaan tertua keempat meninggalkan banyak bukti Prasati sebagai peninggalan bersejarah nya
Berikut beberapa peninggalan Prasasti Kerajaan Mataram Kuno yang masih berdiri kokoh hingga saat ini dan menjadi dinasti Wisata yang menjadi daya tarik para turis baik lokal hingga Manca Negara Negara
Pertama: Prasasti Canggal
Prasasti Canggal terdapat di Candi Gunung Wukir, Dusun Canggal, Desa Kadiluwih, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Prasasti Canggal diidentifikasi sebagai Prasasti tertua kedua di Pulau Jawa setelah Prasasti Tuk Mas.
Dari Prasasti Canggal berisikan tulisan mengenai pernyataan diri Raja Sanjaya yang merupakan Raja pertama Mataram Kuno
Dalam Prasasti tersebut tertulis mengenai pendirian lingga atau simbol bagai Dewa Siwa di desa Kunjarakunja oleh Raja Sanjaya.
Diceritakan juga jika yang menjadi Raja awalnya adalah Sanna, lalu digantikan oleh Sanjaya anak Sannaha, saudara perempuan Sanna.
Kunjarakunja dapat juga diartikan "tanah dari pertapaan Kunjara" yang dikenal sebagai tempat pertapaan Resi Agastya, maharesi Hindu yang dipuja di India selatan.
BACA JUGA:Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara Merupakan Kerajaan Tertua Ke 2 Di Indonesia Part 2
Kedua: Prasasti Kalasan
Prasasti Kalasan yang dibuat tahun 778 Masehi berasal dari masa Dinasti Syailendra adapun Prasasti ini ditemukan di Desa Kalasan, Sleman di tulis menggunakan huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta. Huruf Pranagari adalah huruf dari India Utara.
Dari Prasasti menyebutkan jika para guru Raja Syailendra berhasil memperoleh persetujuan Maharaja Dyah Pancapana Panamkarana (Kariyana Panamkarana) atas permintaan keluarga Syailendra, untuk membangun bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah biara bagi para pendeta, serta penghadiahan Desa Kalasan untuk para Sangha.
Sangha adalah komunitas kebiarawan dalam agama Buddha.
BACA JUGA:Kerajaan Sriwijaya Merupakan Kerajaan Tertua Ke Tiga Indonesia Bagaimana Kisahnya Yuk Kita Simak Part Satu.
Ketiga: Prasasti Mantyasih
Prasasti Mantyasih memiliki nama lain Prasasti Kedu atau Prasasti Balitung yang terletak di Kampung Mateseh, Jawa Tengah.
Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang terbuat dari tembaga ini dikeluarkan oleh Raja Diah Balitung.
Dalam Prasasti berangka 829 Saka atau 907 Masehi ini disebutkan tentang Raja-raja yang pernah memerintah pada saat Dinasti Sanjaya, sebelum Diah Balitung berkuasa. Urutan raja-raja tersebut adalah Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Panunggalan, Rakai Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, Rakai, Kayuwangi dan Rakai Watuhumalang.
BACA JUGA:Kisah Runtuhnya Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Tertua Ke Tiga Nusantara Part Dua
Keempat: Carita Parahyangan
Selain dalam Prasasti Canggal dan Prasasti Mantyasih, Raja Sanjaya juga disebut dalam naskah dari Carita Parahyangan.
Dalam Carita Parahyangan, Sanjaya disebut sebagai putra Sannaha, yang digambarkan sebagai saudara perempuan sekaligus istri Raja Sanna.
Apabila ditelusuri, Raja Sanna atau Prabu Bratasenawa adalah penguasa Kerajaan Galuh ketiga yang berkuasa antara (709-716).
Berdasarkan Carita Parahyangan, orang tua Sanjaya, Sanna dan Sannaha, adalah saudara seayah tetapi beda ibu.
Dewi Sannaha adalah putri dari Raja kedua Kerajaan Galuh, Suraghana atau Rahyang Mandiminyak, dengan Dewi Parwati, putri Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga.
Sedangkan Sanna adalah putra Rahyang Mandiminyak dari hubungan gelap dengan Pwahaci Rababu, istri dari saudaranya sendiri, yaitu Rahyang Sempakwaja.
Dari asal-usulnya tersebut, dapat diketahui bahwa Ratu Sanjaya adalah cucu dari penguasa Kerajaan Galuh dan Kerajaan Kalingga.
Kelima: Candi-candi
Adapun Peninggalan dan Prasasti terbesar yang menjadi peninggalan bersejarah tentang kebenaran keberadaan Kerajaan Mataram Kuno adalah ada terdapat beberapa buah Candi yang berdiri kokoh hingga saat ini meski sudah berumur ribuan tahun adapun Candi-candi tersebut antara lain yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Plaosan, Candi Arjuna, Candi Bima, Candi Sewu, Candi Mendut, Cando Semar, hingga Candi Srikandi.
Candi-candi ini menjadi bukti bahwa era Kerajaan Mataram Kuno menghadirkan arsitektur dan karya seni yang luar biasa dan saat ini Candi-candi tersebut menjadi Cagar budaya dan menjadi incaran para turis baik dalam maupun luar Negeri dan menjadi aset kebanggaan Bangsa Indonesia. (djl)
Sumber: