Memulihkan Alam, Perjalanan Baiyangdian Menjadi Surga Burung

Memulihkan Alam, Perjalanan Baiyangdian Menjadi Surga Burung

Sudut Desa Dadiantou, Kota Duancun, Kabupaten Anxin--

 

Serangkaian proyek, termasuk pengisian ulang air secara ilmiah, pengerukan dan pembersihan lumpur, penyambungan berbagai danau, pengembalian lahan pertanian ke danau, dan penerapan langkah-langkah pengendalian banjir yang ketat, telah dipromosikan secara sinergis, meremajakan Baiyangdian. Kualitas air di area danau telah membaik dari Kelas V yang buruk pada tahun 2017 dan telah dipertahankan secara stabil pada Kelas III selama tiga tahun berturut-turut.

 

Manifestasi nyata dari perbaikan ekologi adalah meningkatnya jumlah burung di Baiyangdian.

 

Jumlah spesies burung di Baiyangdian telah meningkat dari 206 sebelum pembentukan Kawasan Baru Xiong'an menjadi 286 saat ini, dengan populasi burung di Baiyangdian yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Dengan berlayar jauh ke dalam kawasan danau, orang dapat melihat berbagai burung air terbang tinggi di langit, bertengger di atas daun teratai, atau bermain-main di rawa alang-alang. Terkadang, orang juga dapat menyaksikan induk burung menuntun anak-anaknya untuk berkeliaran mencari makanan.

 

BACA JUGA: Jatuh Saat Bongkar Muatan di Babatan Seluma, Sopir Truk Karnel Tewas

BACA JUGA: Bank Mandiri Ikut Festival 8 Makassar 2024, Dukung UMKM Naik Kelas

 

"Sembilan habitat burung telah ditetapkan di Baiyangdian, dan sistem pemantauan cerdas telah dipasang. Hal ini memungkinkan perekaman aktivitas burung secara langsung tanpa mengganggu kehidupan normal mereka," kata Zhao Kejian, seorang inspektur patroli di Stasiun Pemantauan Burung di Biro Sumber Daya Alam Kabupaten Anxin.

 

Di Museum Sains Burung Baiyangdian, pengunjung mengikuti pemandu secara perlahan, memperoleh pengalaman mendalam melalui model simulasi burung, layar sentuh interaktif, dan peralatan lainnya. Dibuka pada bulan April tahun ini, ruang pameran tidak hanya memamerkan pemandangan Baiyangdian yang luar biasa, yang dikenal sebagai "Kolam Teratai dan Laut Alang-alang, Surga Burung," tetapi juga menyebarkan konsep ekologis tentang mencintai dan melindungi burung.

 

 

Sumber: