Cage-Free District, Prawirotaman-Tirtodipuran Yogyakarta Jadi Kawasan Bisnis Peduli Hewan

 Cage-Free District,  Prawirotaman-Tirtodipuran Yogyakarta Jadi Kawasan Bisnis Peduli  Hewan

Yogyakarta adalah pionir Cage-Free District di Indonesia dan diharapkan menjadi contoh bagi kota-kota lain--

 

Yogyakarta, Radarseluma.Disway.IdCage-free District pertama di Indonesia yang berlokasi di Jalan Prawirotaman dan Tirtodipuran Yogyakarta baru saja diluncurkan di Yogyakarta oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta diwakilkan oleh Ibu Anita Verawati, S.Psi., Psi, M.M. selaku Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Kota Yogyakarta

 

Inisiatif dari Animal Friends Jogja (AFJ), Act For Farmed Animals (AFFA) dan Animals Don’t Speak Human (ADSH) ini menandai satu kawasan bisnis yang peduli dengan kesejahteraan hewan dan kelestarian lingkungan. 

BACA JUGA:Pemilih di Daerah Perbatasan Seluma, Dipastikan Memilih Bila Ber-KTP Seluma Saat Pilkada 2024

BACA JUGA: Event F8 Makassar, FIFGROUP Kembali Hadir Beragam Promo Menarik

 

“Yogyakarta adalah pionir Cage-Free District di Indonesia dan diharapkan menjadi contoh bagi kota-kota lain,” kata Elly Mangunsong, Corporate Outreach Manager  di Animal Friends Jogja.  “Di Indonesia, 83 perusahaan telah berkomitmen menggunakan telur bebas sangkar, yang terdiri dari 61 perusahaan global/multinasional dan 22 perusahaan nasional/lokal, dengan 18 perusahaan berasal dari Jogja. Kami berharap lebih banyak pelaku bisnis mengikuti langkah ini,” lanjutnya.

 

 

Peluncuran Cage-free District Yogyakarta ditandai dengan penyerahan plakat dan stiker penanda Cage-Free District kepada pelaku bisnis cage-free oleh Anita Verawati, yang turut mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah inovatif yang sejalan dengan visi Yogyakarta untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

 

 

“Kami dari Dinas Pariwisata, mengapresiasi dan mendukung sekali apa yang teman-teman AFJ lakukan. Yogyakarta sebagai kota wisata dengan kekayaan budaya dan sejarahnya akan mempunyai nilai tambah wisata terhadap wisatawan yang peduli terhadap isu-isu kesejahteraan hewan dan keberlanjutan, apalagi wisata yang kita usung adalah sustainable tourism. Dengan adanya Cage-Free District di kawasan Prawirotaman serta Tirtodipuran menjadikan area tersebut sebagai destinasi wisata yang mendukung arah kebijakan kami, serta industri yang lebih ramah dan memberikan kebaikan kepada kita sebagai manusia dan diharapkan akan mengundang semakin banyak usaha bisnis di berbagai area untuk beralih ke telur bebas sangkar dalam proses produksinya, sehingga tidak hanya meningkatkan kesejahteraan hewan, diharapkan menambah citra wisata dan juga menjadi bagian dari branding Jogja Istimewa,” ungkap Anita.

Sumber: