Ini lah Hikmah Puasa Ramadhan Semoga Menjadi Renungan. Oleh Ustadz Maulidil Rahman. S.Pd

Ini lah Hikmah Puasa Ramadhan Semoga Menjadi Renungan. Oleh Ustadz Maulidil Rahman. S.Pd

Ustadz Maulidil Rahman. S.Pd--

Kajian Islam. Radar Seluma. Disway.id -Hikmah puasa Ramadhan yang paling utama adalah memperbanyak amal dan membentuk kepribadian Muslim yang bertaqwa. 
Karena itu, ibadah ini tidak terbatas hanya menahan lapar dan dahaga serta syahwat dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Tapi ada hikmah dan filosofi atau makna yang terkandung dalam ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh. 
Hal terberat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan justru mengendalikan hati, pikiran, dan anggota badan dari hal-hal yang bisa menimbulkan dosa. 
Misalnya mengendalikan hati dari iri dan dengki, mengendalikan pikiran dari prasangka buruk, atau menahan pandangan mata dari sesuatu yang menimbulkan syahwat.
Sejatinya setiap ibadah yang diperintahkan oleh Allah SWT tentunya memiliki hikmah dengan pemahaman filosofi dan makna mendalam yang perlu umat Islam pahami dan mengerti. Sehingga ketika melakukan ibadah puasa Ramadan tidak hanya ikut-ikutan saja.
Karena dalam melaksanakan ibadah ini, seorang Muslim harus memiliki niat yang kuat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta berusaha meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
 
Berikut 13 Hikmah Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan yang dapat kita petik
 
Pertama: Menjadi Manusia Bertaqwa 
 
Ibadah puasa di bulan Ramadhan diwajibkan untuk menjadi sarana mempersiapkan diri bagi setiap umat muslim menjadi manusia yang  bertaqwa kepada Allah SWT. 
 
Allah SWT menjanjikan pahala yang berlipat ganda khusus pada bulan Ramadhan. Bulan yang disebutkan Al-Quran sebagai media pencetak generasi takwa. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 183 berbunyi: 
 
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ۝١٨٣
 
Artinya: 
 
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa". (Al-Baqarah 183)
 
 
Kedua: Bukti Ketaatan Kepada Allah SWT
 
Membuktikan ketaatan kepada Allah SWT dengan sungguh-sungguh menjalankan puasa yang penuh keimanan. 
Dalam Agama Islam, puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat muslim yang sudah baligh dan sehat secara fisik maupun mental. 
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadist yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari berbunyi:
 
عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ وَصَوْمِ رَمَضَانَ. [رواه البخاري]
 
Artinya:
 
Diriwayatkan dari Ibnu Umar ra., ia berkata Rasulullah SAW  bersabda: “Islam dibangun atas lima: Bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa ramadhan.”(HR. Al-Bukhari)
 
 
Ketiga: Mensyukuri Nikmat Allah SWT
 
Dengan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, umat muslim akan menyadari bahwa sudah banyak limpahan nikmat yang diberikan Allah SWT dan tentunya harus disyukuri. Terkadang kita terlena dengan kehidupan dan lupa bahwa semua yang kita miliki merupakan karunia dari Allah SWT, Allah berfirman jika kita bersyukur niscaya Allah akan menambah nikmatnya akan tetapi jika ingkar azab Allah amatlah pedih sebagian Allah berfirman dalam Al-Qur'an Surat Ibrahim ayat 7 yang berbunyi: 
 
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: 
 
"(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras." (QS Ibrahim 7)
 
 
Keempat: Mengasah Kesabaran
 
Puasa mengajarkan kita untuk bersabar dalam menghadapi kesulitan dan rintangan dalam hidup. 
Dalam menjalankan ibadah puasa, umat Muslim dituntut untuk menahan lapar, dahaga dan godaan lainnya, serta harus menahan diri dari perilaku buruk, membiasakan untuk berpikir positif dan berdoa.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Az- Zumar ayat 10 yang berbunyi: 
 
قُلْ يٰعِبَادِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗلِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗوَاَرْضُ اللّٰهِ وَاسِعَةٌ ۗاِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Artinya:
 
"Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas" (QS Az - Zumar 10)
 
Kelima: Terjaga dari Perbuatan Tercela
 
Puasa Ramadhan yaitu menjaga umat Muslim dari perbuatan tercela yang kurang baik, seperti dalam hal perkataan dan perbuatan. 
Perbuatan tercela bisa merusak akhlak dan moralitas seseorang serta bisa membuatnya menjauh dari jalan kebaikan yang telah ditunjukkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya.
Rasulullah SAW bersabda yang berbunyi:
 
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْسَ الصِّيَامُ مِنْ الْأَكْلِ وَالشُّرْبِ فَقَطْ، الصِّييَامُ مِنْ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ
Artinya:
 
“Rasulullah SAW bersabda, "Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum saja, puasa adalah menahan diri dari perkataan sia-sia dan keji" (HR Baihaqi dan Al-Hakim).
 
 
Keenam: Sebagai Ladang Amal
 
Puasa Ramadhan memberikan hikmah bagi setiap Muslim untuk meningkatkan kesungguhan dan keimanan agar diampuni dosanya dan dijadikan sebagai manusia yang bertaqwa. 
Dalam puasa Ramadhan, seluruh amal baik yang dilakukan akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah Hadist dari Abu Hurairah R.A berkata yang berbunyi: 
 
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ 
 
Artinya: 
 
"Dari Abu Hurairah RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Semua amal kebaikan anak manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan serupa hingga 700 kali lipat. Allah Azza wa Jalla berfirman: Kecuali puasa. Puasa adalah milik-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya karena ia meninggalkan syahwat dan makanan demi Aku. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, yaitu satu kebahagiaan saat berbuka puasa dan satu kebahagiaan lainnya saat menemui Tuhannya. Sungguh bau mulutnya lebih harum di sisi Allah daripada bau kesturi. (HR Muslim). 
 
Ketujuh: Menjadi Manusia Qurani
 
Allah SWT juga mengkhususkan bulan Ramadhan sebagai syahrul Qur'an atau bulan Al-Quran. Sebab pada bulan suci ini, diturunkan Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Menjadi manusia Qurani merupakan cita-cita bagi setiap umat Muslim yang ingin hidup sesuai dengan ajaran Islam dan Al-Quran.
Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat Al-Baqarah ayat 185 bahwa Al-Qur'an sebagai petunjuk dan pembeda antara hak dan yang bathil.
 
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Artinya: 
 
"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang haq dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur"
 
Kedelapan: Meleburkan Dosa
 
Dalam Agama Islam, puasa Ramadhan akan meleburkan dosa-dosa orang-orang yang berpuasa karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT Meleburkan dosa merupakan sebuah konsep penting yang dianggap sebagai bentuk pengampunan atas dosa yang pernah kita dilakukan.
Dalam sebuah Hadist dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu berkata yang berbunyi:
 
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ. رواه البخاري
 
Artinya: 
 
Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Siapa yang puasa Ramadan dengan iman dan mengharap pahala, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (H.R. Al-Bukhari)
 
 
Kesembilan: Didoakan oleh Malaikat
 
Setiap orang yang menjalankan puasa Ramadhan akan didoakan oleh malaikat. Hal ini karena puasa Ramadhan merupakan salah satu bentuk ibadah yang paling utama di dalam agama Islam.
Dalam sebuah Hadist Ahmad menjelaskan bahwa para Allah dan para Malaikat berdoa dan bershalawat kepada orang-orang yang berpuasa
Sebagaimana hadits yang berbunyi:
 
السَّحُوْرُ أَكْلُهُ بَرَمَةٌ فَلاَ تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْنَ
Artinya:
 
“Sahur, makannya adalah berkah. Maka, janganlah kalian tinggalkan, walaupun hanya dengan seteguk air. Sesungguhnya, Allah dan Malaikat-Nya ber-shalawat kepada orang-orang yang sahur.” (HR Ahmad)
 
 
Kesepuluh: Dibebaskan dari Api Neraka
 
Puasa Ramadhan memiliki banyak manfaat spiritual, salah satunya membantu umat Muslim untuk terbebas dari Api Neraka yaitu orang-orang yang berpuasa dijauhkan dari Neraka sebagaimana Rasulullah saw bersabda yang berbunyi:
 
عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ مَنْ صَامَ يَوْمًا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ بَاعَدَ اللهُ وَجْهَهُ عَنِ النَّارِ سَبِعِيْنَ خَرِيْفًا . رواه مسلم
 
Artinya: 
 
Diriwayatkan dari Abu Sa’id al Khudri R,A ia berkata: Aku mendengar  Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa berpuasa satu hari di jalan Allah akan dijauhkan Allah dirinya dari Neraka sejauh perjalanan tujuh puluh tahun"(H.R. Muslim).
 
Dalam Hadits lain Rasulullah SAW bersabda yang artinya: 
 
"Puasa dan al-Quran akan memberikan syafaat kepada seorang hamba"
 
 
kesebelas: Mengajarkan Solidaritas
 
Puasa Ramadhan juga mengajarkan manusia agar lebih peduli kepada sesama dan banyak melakukan sedekah. Rasa lapar dan haus juga bisa meningkatkan solidaritas sosial kepada orang miskin sehingga kita turut bisa merasakannya.
Sedekah pada bulan Ramadhan memiliki keistimewaan luar biasa sebagaimana riwayat sahabat Anas bin Malik R.A yang berbunyi:
 
 عَنْ اَنَسٍ قِيْلَ يَارَسُولَ اللهِ اَيُّ
 الصَّدَقَةِ اَفْضَلُ؟ قَالَ: صَدَقَةٌ فِى رَمَضَانَ 
 
Artinya:
 
"Dari Anas dikatakan, Wahai Rasulullah, sedekah apa yang nilainya paling utama? Rasul menjawab, “Sedekah di bulan Ramadhan” (HR 
 
Keduabelas: Melatih Disiplin
 
Umat Muslim yang menjalankan puasa Ramadhan harus disiplin sejak mulai fajar hingga berbuka. Kita harus bangun lebih awal untuk sahur dan menahan diri dari makanan dan minuman selama sepanjang hari ketika ketika waktu nya berbuka maka kita tidak akan berbuka begitu juga ketika datang imsak makan berhenti untuk melakukan makan minum tentunya jika ini kita jalan dengan penuh keikhlasan dan kesabaran maka di luar Ramadhan akan mampu membentuk diri kita menjadi insan yang hidup disiplin sebab sudah di tempah selama bulan suci Ramadhan.
 
 
Ketigabelas: Mendekatkan diri kepada Allah SWT
 
Puasa Ramadan adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan melakukan ibadah puasa dan berbagai ibadah lainnya di bulan Ramadan, membuat Allah SWT akan mendengarkan segala permohonan dan doa seorang hamba. 
Allah SWT akan senantiasa mengabulkan semua permohonan hamba yang taat dalam beribadah. Karena tujuan akhir dari beribadah puasa Ramadhan adalah mencapai derajat taqwa. 
 
Demikianlah beberapa hikmah puasa Ramadhan yang dapat kita petik dan menjadi renungan kita sehingga setelah Ramadhan berakhir dapat menjadikan kita insan yang lebih baik sehingga menjadi insan yang tattaqun (djl)

Sumber: