Raja Ampat memiliki 4 Pulau Utama yang Paling Besar, Seperti Pulau Waigeo, Pulau Batanta, Pulau Salawati
Pulau Raja Amput--
Belum selesai sampai di kekayaan alam saja, Raja Ampat juga memiliki berbagai kebudayaan dan kesenian yang sangat unik dan menarik. Beberapa desa di Raja Ampat memang sudah mengukuhkan keberadaan mereka sebagai desa wisata, salah satunya adalah Desa Arborek. Desa yang berada di satu pulau kecil ini memiliki banyak sekali kesenian, mulai tarian-tarian tradisional, makanan Sinole yang dibuat dari sagu, hingga kerajinan anyaman daun pandan khas Arborek yang sudah diwariskan secara turun-temurun antar generasi. Desa Arborek hanyalah satu diantara desa-desa lain dengan keunikannya masing-masing.
Berbagai peninggalan sejarah pun banyak terdapat di Kepulauan yang memiliki ikatan dengan kesultanan Tidore, Maluku ini. Mulai dari sebagian penduduknya yang memiliki darah kerajaan Tidore Maluku, peninggalan-peninggalan perang dunia ke 2, sampai gua-gua dengan lukisan tangan khas manusia purba pun tersebar luas di Raja Ampat.
Raja Ampat semakin hari semakin berbenah diri dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk semua kalangan. Penginapan berbentuk resort dengan harga mahal hingga motel kecil nan murah akan mudah kita jumpai di Raja Ampat. Para wisatawan hanya perlu lebih bijak untuk menjaga kepulauan indah ini agar selalu terjaga supaya keindahannya dapat terus dinikmati hingga generasi-generasi berikutnya.
Sebagai penutup, alam indah nan elok Raja Ampat ini tidak lepas dari kisah-kisah legenda yang telah dipercaya turun-temurun oleh seluruh masyarakat asli Raja Ampat. Menurut cerita rakyat Papua, nama Raja Ampat diambil dari tujuh telur yang ditemukan oleh seorang wanita leluhur mereka. Empat diantaranya menetas menjadi empat orang pangeran yang kelak menjadi Raja atas 4 pulau besar Waigeo, Salawati, Batanta, dan Misool. Sedangkan 4 lainnya menjadi hantu, seorang wanita dan sebuah batu. Kisah inilah yang secara tradisi dipercaya oleh masyarakat setempat sebagai awal mula berdirinya Raja Ampat.(yes)
Sumber: badan konservasi internasional