Indonesia Kalah Menarik, Tesla Lirik Thailand! Bangun Pabrik Mobil Listrik
Mobil listrik Tesla--
Srettha menjelaskan Thailand akan menerima investasi senilai kurang lebih USD 5 miliar (Rp 76 triliun) dari perusahaan-perusahaan teknologi Amerika Serikat seperti Tesla, Microsoft, dan Google. Srettha bahkan mengatakan Tesla mempertimbangkan membangun pabrik mobil listrik di Thailand.
"Tesla akan mempertimbangkan (membangun) fasilitas manufaktur kendaraan listrik, (sementara) Microsoft dan Google sedang mempertimbangkan (membangun) data center (pusat data)," ungkap Shretta.
Shretta tidak menjelaskan apakah nilai investasi USD 5 miliar itu gabungan investasi dari tiga perusahaan itu atau investasi masing-masing perusahaan.
Tesla sudah berinvestasi di Malaysia dengan membuat kantor pusat dan pusat layanan, mengimpor kendaraan, membuat jaringan stasiun pengecasan supercharger, hingga membangun pusat experience untuk para pelanggan.
Tak hanya Thailand dan Malaysia yang melakukan pendekatan, Indonesia juga melakukan pendekatan ke Tesla. Bahkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Presiden Jokowi (Joko Widodo) pernah bertemu Elon Musk langsung di Amerika Serikat.
Sayangnya sampai saat ini, rencana investasi Tesla di Indonesia hingga kini belum ada kepastian. Tesla kemudian malah memutuskan membangun kantor dan jaringan pelayanan di Malaysia.
"Namanya juga orang dagang, dia pergi ke Malaysia, dia pergi ke Thailand, saya pikir kalau dia bisa masuk ke sini alhamdulillah. Tapi kita juga jangan terbius, kalau Tesla gak bisa masuk end of the world, dia juga belum tentu sustain kalau gak punya baterai," jelas Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bidang Percepatan Pengembangan Industri sektor ESDM, Agus Tjahajana Wirakusuma.
Sumber: