Irigasi Rusak, 17 Petani Padi Datangi DPRD Seluma! Ancam Alih Lahan

Irigasi Rusak,  17  Petani Padi Datangi DPRD Seluma! Ancam Alih Lahan

Anggota DPRD cek lokasi--

 

PEMATANG AUR, Radar Seluma.Disway.Id - Kondisi jaringan irigasi sekunder Air Hitam yang mengalami patah dan tertimbun tanah longsor, membuat petani menderita. Hingga saat ini, irigasi tak kunjung mendapatkan perhatian dari Pemerintah kabupaten (Pemkab) Seluma. Sejak tanggal 24 Agustus 2022 yang lalu, membuat para petani persawahan, sekitar 17 petani padi yang memiliki areal sawah seluas 21 hektare di wilayah Kelurahan Sembayat, Kecamatan Seluma Timur. Pada Senin (13/11) siang, sekitar Pukul 10.00 wib, mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seluma.

 

BACA JUGA:All New Pajero Sport Meluncurkan Mobil Terbaru Memperkenalkan 4 Varian dengan Fitur Terkini

BACA JUGA:New Toyota Fortuner GR Sport Mengenalan Model Baru Lebih Bertenaga di Pasar Indonesia

 

Dalam kedatangan rombongan petani persawahan tersebut, terlihat disambut oleh Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Seluma, Yulian Iswandi dan anggotanya. Dalam hal ini pihak DPRD Kabupaten Seluma menggelar rapat dengar pendapat yang melibatkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bidang Pengairan. Serta dari pihak Dinas Pertanian Kabupaten Seluma. Bahkan didampingi oleh Lurah Sembayat dan Camat Seluma Timur yang juga ikut menghadiri rapat dengar pendapat tersebut.

 

Dikatakan Pirasuki selaku kelompok Kontak Tani-Nelayan Andalan (KTNA) Seluma Timur mengatakan, jika dari total lahan persawahan seluas 21 hektare yang saat ini tak dialiri air lantaran irigasi yang mengalami patah dan tertimbun longsor. Terdapat sebanyak 16 hektare lahan sawah yang terdampak akan musibah tersebut.

 

"Tujuan kami datang ke sini, untuk menyampaikan keluhan kami selaku petani. Dengan dampak musibah yang tak kunjung mendapatkan perhatian dari Pemkab Seluma," sampainya.

 

Dirinya juga mengatakan, akibat kejadian tersebut. Membuat dua kelompok tani yang terdampak. Yakni, Kelompok Tani (Koptan) Harapan Berkah dan Koptan Harapan Maju. Hingga saat ini sudah dua kali tanam dalam setahun. Dengan produktivitas per hektare ± 4 ton/Kp, dengan total produksi 64 ton per musim tanam.

 

Sumber: