Pembahasan RAPBD Seluma 2024 Rampung Sebelum Akhir November

Pembahasan RAPBD Seluma 2024 Rampung Sebelum Akhir November

Ketua DPRD Seluma--

 

PEMATANG AUR - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seluma Nofi Eriyan Andesca, S.Sos optimis Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2024 selesai tepat waktu atau tepatnya sebelum akhir bulan November ini. Meski, saat ini pembahasan di tingkat komisi belum juga dilakukan. Ketua DPRD menyampaikan bahwa yang menjadi kendala sehingga belum dilakukan pembahasan di tingkat komisi karena adanya pergeseran Alat Kelengkapan Dewan (AKD).

BACA JUGA:Mobil Ferrari Merilis Pietofino M Terbaru, Lebih Sporty dan Dilengkapi Fitur Canggih yang Memukau!

 

"Memang sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan oleh Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Seluma pembahasan di tingkat komisi ada penundaan. Namun hal itu tidak mempengaruhi dan kita tetap optimis sebelum akhir November RAPBD 2024 ini sudah selesai. Kemarin itu ada kawan-kawan yang pindah komisi ada juga yang pindah dari Banmus ke Banggar. Karena hal ini jugalah sehingga pembahasan di tingkat komisi mengalami penundaan," jelas Ketua DPRD Seluma, kemarin (12/11).

Nofi juga menyampaikan perlunya rujukan dalam pembahasan RAPBD 2024. Seperti prioritas pembangunan pada tahun 2024. "Perlu ada rujukan juga terkait dengan pembangunan. Apalagi tahun 2024 kita ada Pilkada sehingga perlu dipikirkan secara matang pekerjaan pembangunan yang benar-benar urgent. Tidak seluruh pembangunan bisa dibiayai. Kita tahu APBD 2024 turun," sambungnya.

Sesuai dengan UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dijelaskan bahwa ada tiga unsur utama dalam APBD yaitu pendapatan, anggaran belanja dan pembiayaan daerah. Untuk proses penyusunan APBD sendiri memiliki tiga mekanisme utama yaitu pengajuan, pembahasan dan penetapan.

BACA JUGA:Bugatti Veyron Kombinasi Spektakuler Antara Kecepatan dan Kemewahan Dalam Dunia Otomotif

 

Dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah harus memperhatikan beberapa hal. Salah satunya adalah harus mengubah pola pikir dari money follow function dan money follow organization menjadi money follow programme yang artinya dengan cara memastikan hanya program yang benar-benar bermanfaat dan berdampak langsung bagi masyarakat yang dialokasikan.(adt)

 

Sumber: