Kebakaran Lahan Kembali Hebohkan Warga Komplek Pematang Permai, Dalam Seminggu Sudah Terjadi 3 kali

Kebakaran Lahan Kembali Hebohkan Warga Komplek Pematang Permai, Dalam Seminggu Sudah Terjadi 3 kali

Kebakaran lahan harus diwaspadai, karena bisa membesar dan memasuki pemukiman--

 

PASAR TAIS, Radar Seluma.Disway.Id, - Lagi-lagi musibah kebakaran lahan kembali terjadi di lahan Kelurahan Pasar Tais, Kecamatan Seluma Kota.

Tepatnya berada di komplek Pematang Permai yang berada di RT 5 RW 2, belakang kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kelurahan Pasar Tais, Kecamatan Seluma Kota. Kronologi kejadian telah terjadi pada Minggu (1/10) siang, kobaran api sempat membuat heboh warga sekitar.

 

Lantaran terjadi di lokasi padat perumahan penduduk. Api membakar rerumputan yang berada di areal lahan kaplingan di tengah-tengah pemukiman padat penduduk.

 

"Api tiba-tiba muncul dan membesar," sampai Edi Erzoan warga setempat.

Melihat kobaran api tersebut, membuat warga setempat langsung bergotong royong berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.

Namun api dengan cepat membesar dan merambat akibat hembusan angin kencang. Ditambah lagi rerumputan yang banyak mengering. Belum diketahui sumber api ini, namun warga menduga kebakaran lahan ini disebabkan karena puntung rokok yang dibuang oleh orang tidak bertanggung jawab. Hingga terjadilah kebakaran lahan yang dipenuhi rumpun bambu ini. Setelah sebelumnya sempat terjadi 2 kali di lokasi yang berseberangan. "Sebelumnya juga sempat terjadi di lokasi dekat sana," ujarnya.

Api akhirnya dapat dipadamkan sempurna oleh petugas Damkar Pasar Tais. Setelah menurunkan 1 unit armada truk pemadam kebakaran.

Sementara kebakaran juga terjadi di SMAN 6 Jakarta. Bahkan kebakaran ini, membuat sekuriti sekolah jadi korban jiwa.

Dalam peristiwa kebakaran ini, sekuriti SMAN 6 Jakarta, Cecep Kohar meninggal setelah memadamkan kebakaran di sekolah itu menggunakan alat pemadam api ringan (APAR) kedaluwarsa. Peristiwa kebakaran ini sendiri terjadi Jumat (29/9).

Diketahui saat itu, korban Cecep langsung mengambil tabung APAR bersama dua orang lainnya. Kemudian, korban masuk ke ruangan panel listrik dan langsung menyemprotkan ke titik api.

Sehingga api dapat dikuasai oleh korban dengan menggunakan satu buah APAR besar yang sudah kedaluwarsa (2016). Sehingga ruangan panel listrik tersebut dipenuhi asap dan debu APAR.

Sumber: