6 Alasan di Balik Penolakan Minyak Kelapa Sawit Kasar (CPO) oleh Eropa: Fokus pada Keberlanjutan dan Dampak Li

6 Alasan di Balik Penolakan Minyak Kelapa Sawit Kasar (CPO) oleh Eropa: Fokus pada Keberlanjutan dan Dampak Li

Kebun sawit--

 

 

Radar Seluma.Disway.Id, - Eropa telah menjadi salah satu pasar yang paling penting untuk produk pertanian global, termasuk minyak kelapa sawit kasar (Crude Palm Oil, CPO). Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Eropa telah mengambil tindakan tegas dalam menolak atau membatasi impor CPO. Berikut adalah alasan utama di balik penolakan ini:

 

BACA JUGA: Terdakwa Arisan Online, Pengusaha Kuliner Seluma Diadili

BACA JUGA:Mobil Istimewah Canggih Kelas Dunia Tanpa Supir Pabrikan Asal Jerman BMW

 

1. Keprihatinan Lingkungan: Salah satu faktor utama adalah keprihatinan Eropa terkait dampak Lingkungan dari produksi kelapa sawit. Deforestasi, degradasi tanah, dan kerusakan habitat alam merupakan isu-isu yang sangat dikhawatirkan. Eropa telah berkomitmen untuk mengurangi dampak Lingkungan dari produk pertanian, dan kelapa sawit yang tidak berkelanjutan dianggap sebagai masalah serius.

 

2. Keberlanjutan: Eropa telah mengenakan standar ketat terkait keberlanjutan pada produk-produk pertanian, termasuk kelapa sawit. Produsen kelapa sawit harus memenuhi kriteria tertentu untuk mendapatkan sertifikasi keberlanjutan. Banyak produsen belum memenuhi standar ini, sehingga CPO mereka ditolak di pasar Eropa.

 

3. Perkembangan Sosial: Selain isu lingkungan, Eropa juga memperhatikan kondisi sosial dan hak asasi manusia di perkebunan kelapa sawit. Keberlanjutan sosial menjadi faktor penting dalam keputusan mereka untuk menerima atau menolak CPO.

 

4. Penggunaan Alternatif: Beberapa negara Eropa telah berusaha menggantikan CPO dengan minyak nabati alternatif yang lebih ramah lingkungan, seperti minyak bunga matahari atau minyak rapeseed. Ini adalah bagian dari upaya mereka untuk mengurangi ketergantungan pada kelapa sawit.

Sumber: