Ada Namanya Kampung Belanda di Garut Jawa Barat. Ayo Intip

Ada Namanya Kampung Belanda di Garut Jawa Barat. Ayo Intip

Kampung Amsterdam Belanda--

 

Radar Seluma.Disway.id  -  Belanda merupakan Negara yang pernah menjajah Negara Indonesia sangat lama. Sehingga banyak intraksi budaya dan hubungan  antara Belanda dan suku suku di Indonesia.   Salah satu buktinya, banyak kampung-kampung atau daerah yang masih ada bau baunya Belanda di Indonesia. Salah satunya,  ada sebuah Kampung Belanda yang berada di Kabupaten Garut Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cilawu di kawasan sekitar kaki Gunung Cikuray.

BACA JUGA:Kapolres BS Florentus Turun Langsung ke TKP Perkelahian Perebutan Lahan Sawah. 3 Tewas

 

 

Yuk kita intip Kampung Belanda yang ada di Indonesia tersebut

Di Kampung Belanda rumah-rumah warganya di bangun dengan lawas rumah-rumah khas Belanda yang datang ke Garut sekitar tahun 1930-an berdiri di atas tanah seluas 7 hektar dan di bangun semua permanen dengan perpaduan kayu dan tembok dan rumah-rumah peninggalan Belanda tersebut kebanyakan belum direnovasi hanya saja sedikit di percantik dengan polesan cat dan penataan halaman bagian depan dengan dipercantik tanaman bunga yang menambah suasana sejuk.

Ternyata, tidak hanya warga pribumi saja yang menempati rumah-rumah Belanda tersebut. Namun ada juga warga keturunan Belanda yang hingga kini hidup di sana, salah satunya adalah keturunan dari Pak Andre Joseph yang bahkan sudah memiliki cucu.

 

Kampung Amsterdam Belanda di Indonesia

Sebuah kampung yang berada di kawasan kaki gunung Cikuray tersebut dinamai Kampung Belanda atau mempunyai nama lain 'Kampoeng Amsterdam'. Mengapa disebut demikian?

Awal mula berdirinya Kampung Belanda sendiri berawal dari sebuah perkebunan teh yang mana milik dan di kelola oleh orang-orang Belanda dari Amsterdam. 

Adapula yang beranggapan bahwa saat tahun 1930-an, para penjajah Belanda datang ke wilayah tersebut lalu mendirikan rumah, sehingga struktur bangunan rumah di sana adalah bangunan lawas khas rumah Belanda di atas lahan sekitar 7 hektar dan kini sudah banyak di tempati warga pribumi asli Indonesia warga Garut.

 

Sumber: