Pemkab Seluma Gencarkan Penurunan Stunting Hingga 17 persen

Pemkab Seluma Gencarkan Penurunan Stunting Hingga 17 persen

Wabup Seluma Drs Gustianto --

 

 
PEMATANG AUR, Radar Seluma.Disway. Angka stunting di wilayah Kabupaten Seluma saat ini kian menurun. Yakni dari yang sebelumnya mencapai 40 persen pada tahun 2021 yang lalu.
 
Pada tahun ini telah berada di 22 persen. Hal ini merupakan salah satu hasil nyata keberhasilan Pemerintah kabupaten (Pemkab) Seluma yang sudah sejak 2021 memfokuskan pada penurunan stunting.
 
 
Seperti yang disampaikan oleh Wakil Bupati (Wabup) Seluma yang juga sekaligus selalu Ketua Tim Percepatan penurunan stunting (TPPS) Kabupaten Seluma, Drs Gustianto mengatakan, bahwa dirinya mengapresiasi semua pihak yang telah berkontribusi di dalam penurunan tersebut. Yakni mulai dari tingkat Desa, Tenaga Kesehatan, Kecamatan, OPD Pemkab Seluma hingga Forkopimda. Dimana pada tahun ini ditargetkan hasil penurunan stunting mencapai hingga angka 17 persen. 
 
 
"Pada awal masa kepemimpinan kami, angka stunting berada diangka 40 persen. Pada saat ini sudah diangka 22 persen dan tahun ini akan diupayakan ditekan hingga 17 persen," sampainya. 
 
 
Dirinya juga mengatakan, jika ada banyak cara dari Pemkab Seluma bersama TPPS untuk menekan angka stunting. Yakni dimulai dari memberikan sosialisasi, hingga menelusuri hingga ke alamat rumah warga. Hal tersebut lah yang menjadi faktor kesuksesan penurunan stunting di Kabupaten Seluma
 
 
"Untuk ditahun 2021, Kabupaten Seluma berada diperingkat kedua tertinggi angka stunting se Provinsi Bengkulu. Alhamdulillah saat ini sudah berada di peringkat lima tertinggi. Artinya berada ditengah tengah," ujarnya.
 
 
Wabup juga menambahkan, jika pihaknya terus berinovasi untuk melakukan penurunan stunting. Namun inovasi tersebut menyesuaikan dengan kondisi desa masing masing. Seperti contoh inovasi yang telah dilakukan yakni di Desa Sakaian, Kecamatan Lubuk Sandi yang menjadi Desa terbaik penurunan stunting di Provinsi Bengkulu. Karena untuk anggaran dana desanya sebagian difokuskan anggarannya untuk mensukseskan penurunan stunting
 
 
"Jadi disana dianggarkan untuk pemberian makanan tambahan yang bergizi kepada masyarakat yang berisiko terkena stunting. Inovasi tersebut dapat ditiru juga oleh Desa lainnya," pungkasnya.(ctr)

 

 

Sumber: