Polres Seluma Ringkus Tersangka TPPO di Bogor

 Polres Seluma Ringkus Tersangka TPPO di Bogor

Satreskrim Polres Seluma ringkus tersangka penjualan orang--

 

 "Tak ada perlawanan saat kita lakukan penangkapan, tersangka langsung kita gelandang ke Mapolres Seluma melalui jalan darat," ujarnya.

 

BACA JUGA:Jika Rendy Kjaernett tak ingin bercerai, ini jawaban Lady Nayoan...Rendy Kjaernet Sudah Mengaku!!!!!!!!!

 

Diterangkannya, jika dalam perkara yang dilaporkan oleh Melya Kustina (37) warga Desa Genting Juar, Kecamatan Semidang Alas Maras. Sudah lebih 30 orang yang sudah menjadi korban. Dengan modus mengiming-imingi para korban yang ingin bekerja sebagai TKI di Australia, dengan menyetor sejumlah uang, mulai dari Rp 15 juta hingga  Rp 40 juta. Para korban tersebut akhirnya melaporkan kasus tersebut, setelah 4 bulan lamanya tak menerima kabar keberangkatan ke Australia. Sementara itu, dari 30 orang calon TKI Australia yang terkena tipu tersebut, baru menyusul 5 korban lainnya yakni Zultan Halidi, Janahun, Zaiwen, Ispan, dan Prengki.

 

 

"Kelima korban tersebut mengaku sudah menyetorkan uang tersebut kepada tersangka GM disertai kwitansi  mencapai Rp 84 juta," ujarnya.

Adapun kronologis kejadian telah terjadi pada Kamis (16/4) di wilayah Desa Genting Juar, tersangka menjanjikan kepada masing masing korban untuk bekerja menjadi TKI di negara Australia dengan membayar administrasi masing masing per orang Rp 15 juta. Guna memperlancar proses mengurus administrasi keberangkatan ke Australia.

 

 

Tersangka memberikan janji untuk memberangkatkan korban secepatnya dalam kurung waktu 2 minggu kedepan, setelah pembayaran administrasi. Hanya saja saat korban sudah menunggu jawaban dan kepastian dari tersangka. Namun sampai saat ini belum ada kepastian, sehingga korban melaporkan kejadian tersebut ke pihak Kepolisian Polres Seluma. 

 

"Kedua tersangka memiliki peran masing-masing di dalam melancarkan aksinya," tegasnya. Dimana untuk tersangka GM berperan sebagai mencari dan melakukan perekrutan calon TKI melalui perusahaan bodong ke Australia. Serta mengiming-imingi kepada para korban dengan gaji di Australia lumayan besar dan menjanjikan untuk keberangkatan tersebut cepat dan tidak lama. 

Sumber: