Lagi Hamil, IRT Asal warga Desa Talang Kabu, Nekat Tenggak Racun...Gara-Gara?

Lagi Hamil, IRT Asal warga Desa Talang Kabu, Nekat Tenggak Racun...Gara-Gara?

--

SELEBAR - Lali-lagi kasus percobaan bunuh diri terjadi di wilayah Kabupaten Seluma. Seperti yang dilakukan oleh seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) muda warga Desa Talang Kabu, Kecamatan Ilir Talo.
 
Yakni diketahui berinisialkan MI (17). Nekat ingin mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun rumput jenis kontak. Peristiwa tersebut diketahui pada Kamis (13/4) sekitar pukul 03.00 WIB, pada saat menjelang waktu sahur.
MI dilarikan ke ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais.
 
Untuk mendapatkan pertolongan pihak medis RSUD Tais. Pasca aksi nekat menenggak racun yang telah dilakukannya.
"Iya mas, subuh tadi ada pasien masuk. Informasinya minum racun mas," kata salah satu satpam saat dikonfirmasi Radar Seluma.
 
Diketahui jika mirisnya sang korban korban (MI) saat ini tengah hamil 5 buan.
Usai dibawa ke RSUD Tais, MI langsung mendapatkan pertolongan medis, dengan langsung dilakukan bilas lambung oleh tenaga medis RSUD Tais. Setelah itu langsung dibawa pihak keluarganya ke RSUD M Yunus Kota Bengkulu. Lantaran mengalami penurunan kesadaran.
 
Aksi percobaan bunuh diri ini dilakukan MI di rumahnya.
 
Diduga karena mengalami depresi berat, pasca meninggalnya sang ibu akibat tertabrak mobil.
 
Semenjak kejadian tersebut MI sering menutup diri dan jarang keluar rumah.
 
Terkait dengan maraknya kejadian aksi percobaan bunuh diri yang terjadi di wilayah Kecamatan Talo. Kapolres Seluma, AKBP Arif Eko Prastyo, SIK MH melalui Kapolsek Talo, Iptu Mohammad Haryanto, S Sos saat dikonfirmasi Radar Seluma membenarkan.
 
Menurutnya, tidak dipungkiri wilayah tugasnya di Kecamatan Talo dan sekitarnya. Jika dari dulu cenderung terkenal akan tingginya kasus bunuh diri.
 
"Iya sejak dulu memang kerap terjadinya aksi percobaan bunuh diri. Ini tentunya tidak bisa berjalan sendiri melainkan perlu peran serta semua pihak seperti Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan elemen masyarakat yang mempunyai pengaruh terhadap keamanan dan keimanan masyarakat. Di dalam mengantisipasi terjadinya kejadian seperti ini lagi. Oleh karena itu, perlu dibangun suatu hubungan komunikasi yang baik antara Polri dengan masyarakat," sampainya.
 
Menurutnya, kejadian seperti ini sudah menjadi tanggung jawab bersama di dalam menekan tingginya kasus bunuh diri. Agar lingkungan keluarga dan masyarakat setempat untuk peka terhadap setiap warga yang mengalami berbagai masalah.
 
"Himbauan kami dari Polsek memberikan himbauan ke masjid-masjid maupun tokoh masyarakat dan juga Puskesmas serta KUA. Untuk memberikan sosialisasi ke masyarakat, bahwasannya bunuh diri itu tidak bagus untuk keluarga dan dilarang oleh agama," pungkasnya (ctr)

Sumber: