Banyak Ikan Mati, Diduga Dari Limbah Pabrik

Banyak Ikan Mati, Diduga Dari Limbah Pabrik

Saat kembali Bupati dan Wabup serta Ketua DPRD Seluma naik mobil touring--

PEMATANG AUR - Pasca ditemukan ribuan ikan yang berada di aliran sungai Desa Lawang Agung mendadak mati dan mengambang di permukaan yang sempat membuat geger warga Desa setempat.

Pada Senin (27/3) yang lalu.

Pada saat ini sudah menjadi perhatian Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Seluma. Seperti yang disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Seluma, Nofi Eriyan Andesca, S Sos. Ia menyampaikan, jika pihaknya turut prihatin dengan adanya temuan tersebut.

Lantaran hal tersebut belum diketahui penyebab pastinya. 

"Yang pertama kita berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) agar segera mengusut tuntas dan melakukan cek di lapangan," sampainya. 

Dirinya juga mengatakan, atas kejadian tersebut diharapkan nantinya jangan sampai terkecoh. Yakni beredarnya isu bahwa itu di putas atau diracun.

Hanya saja menurutnya ada faktor lain yang juga patut dicurigai. Yakni berasal dari limbah pabrik yang mengalir melewati aliran sungai tersebut.

"Disanakan dekat dengan pabrik PT Agri Andalas, seperti sebelumnya juga pernah pembuangan limbah dari PT Agri Andalas memberikan dampak buruk terhadap ekosistem yang ada di aliran sungai sekitarnya.

Jadi diharapkan kepada APH untuk mendalaminya, apakah benar karena putas atau bahkan disebabkan karena limbah pabrik," terangnya.

Diketahui jika sebelumnya warga sekitar yakni Pugantara (32) sempat melihat ada banyaknya ikan yang mengambang disekitar sungai dan menimbulkan aroma yang tidak sedap. Bahkan pihak kepolisian Polsek Sukaraja juga telah melakukan pemeriksaan di lokasi.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolsek Sukaraja, Iptu Frengki Sirait SH yang mengatakan, bahwa personelnya dan Kepala Desa setempat telah melakukan pemeriksaan ke lokasi dan hingga saat ini personel Polsek Sukaraja masih melakukan pulbaket untuk memastikan penyebab dari temuan ikan yang mati mendadak tersebut.

"Kita sudah melakukan cek lokasi. Hingga saat ini sudah lakukan mencari informasi terkait penyebabnya. Apakah virus atau ada penyebab lain. Nanti akan dikabarkan perkembangannya," pungkasnya.

Sumber: