Kuota 150, Untuk Bekerja ke Jepang

Kuota 150, Untuk Bekerja ke Jepang

Kadis Nakertrans Seluma--

 

 
PEMATANG AUR - Tahun ini program magang ke Jepang dipastikan dilaksanakan.
Bulan April nanti seleksi sudah mulai dilaksanakan.
Sesuai dengan surat edaran dari Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu, kuota untuk penyelenggaraan program magang ke Jepang di Provinsi Bengkulu adalah 150 orang.
 
Apabila tidak mencapai 150 orang maka program magang tersebut akan ditunda hingga tahun berikutnya. Untuk saat ini di Kabupaten Seluma antusias masyarakatnya mengikuti kegiatan ini cukup tinggi, hingga saat ini tercatat sudah ada 19 orang yang ssudah mendaftar.
 
 
"Untuk magang ke Jepang dipastikan tahun ini dilaksanakan. Bulan April sudah mulai seleksinya. Kemarin itu Kepala Disnakertrans sudah memastikan bahwa akan dilaksanakan. Untuk kuotanya itu sebanyak 150 orang. Dan kuota tersebut terpenuhi," kata Rosdiana, S.Sos, M.Si Kadis Nakertrans Seluma, kemarin.
 
 
 
 
Sesuai dengan surat dari Disnakertrnas Provinsi Bengkulu apabila sampai dengan bulan November 2022 kuota 150 itu tidak cukup maka tahapan baru akan dilaksanakan pada tahun ini.
 
Untuk jumlah pendaftar di Seluma sudah di atas ambang yaitu masing-masing kabupaten diminta untuk menyiapkan calon pemagang sebanyak 10 orang.
 
 
"Tidak masalah lebih dari 10 orang nanti bisa untuk menutupi kekurangan kuota di tingkat provinsi. Apabila sampai dengan bulan November kuotanya tidak sampai 150 maka akan ditunda sampai dengan tahun 2023. Dan alhamdulillah terpenuhi," sambung Diana.
 
 
Seperti yang diketahui, program magang ke Jepang ini sejak pandemi tidak pernah dibuka lagi. Kurang lebih selama dua tahun.
 
 
 
 
Karena kondisi pandemi sudah mulai berakhir maka saat ini program mulai kembali dilaksanakan. Selain diharapkan dapat menimba ilmu di negara Jepang, melalui program ini juga diharapkan dapat berdampak baik dalam peningkatan ekonomi tenaga kerja yang ikut.
 
 
Kemudian juga diharapkan agar masyarakat yang hendak menjadi tenaga kerja di Jepang untuk mengikuti jalur resmi dan tidak berangkat dengan status ilegal.
 
 
Kemudian setelah mengikuti seleksi, dan dipastikan lolos setibanya di Jepang Pemagang sudah akan langsung memiliki pekerjaan.(adt)

Sumber: