Dapatkan, Gula Merah dari Seluma yang Terkenal sampai Jepang

Dapatkan, Gula Merah dari Seluma yang Terkenal sampai Jepang

Kadis Perindagkop UKM Sleuma, Gun Ibrori mempersilahkan gula merah produksi Seluma--

 
 
PEMATANG AUR - Gula merah produksi Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) UMKM Seluma, saat ini sudah dikenalkan hingga ke Jepang. Gula ini sempat dibawa oleh utusan Provinsi Bengkulu sebagai ole-ole.
 
"Ya sempat dibawa ke Jepang oleh utusan Provinsi Bengkulu dalam kegiatan Asosiasi Petani di sana. Gula merah ini kita produksi sendiri, dan sekarang sudah menjadi ole-ole khas dari Seluma," kata Gun Ibrori, S.Pd Plt Kepala Disperindagkop UMKM Seluma, kemarin.
 
Meski dikenal di dalam negeri dan luar negeri diakui Gun gula merah ini belum diperjualbelikan untuk umum. Gula ini baru diperuntukan sebagai ole-ole. OPD yang mendampingi Bupati Seluma Dinas Luar (DL) diberikan cuma-cuma untuk ole-ole ke kementerian.
 
"Kita produksi sendiri. Untuk saat ini belum dijual. Ke depan akan dipasarkan melalui koperasi konsumen Seluma Alap Sejahtera. Kemudian kita saat ini belum memiliki dapur yang bisa digunakan untuk memproduksi gula merah dengan kapasitas banyak," sambungnya.
 
Selain itu ke depan Disperindagkop UMKM Seluma akan melakukan pembinaan terhadap UMKM untuk produksi dan pemasaran. Tujuan awal diproduksinya gula merah ini adalah untuk mengurangi penyalahgunaan air nira menjadi minuman keras tuak.
 
"Jadi awal mula kita produksi ini adalah untuk mengurangi penyalahgunaan air nira kelapa menjadi tuak. Dari segi produksi, memang lebih cepat dan menguntungkan jika dibuat tuak. Namun ini secara tidak langsung berdampak dengan generasi muda di Kabupaten Seluma. Kita hendak menjaga generasi muda dari kenakalan remaja," jelasnya.
 
Gula merah ini sudah diproduksi sejak Septemeber. Rata-rata dalam dua minggu kurang lebih 80 liter air nira kelapa murni yang diolah menjadi gula merah. Perbandingannya 5 liter air nira bisa menjadi gula merah 1 Kg. Satu liter air nira dibeli dengan harga Rp4.000. Satu Kilogram gula merah dijual Rp20.000 hingga Rp25.000 per Kilogram. Belum begitu menguntungkan jika hendak dijual. Salah satu penyebabnya harga air nira di petani masih terlalu tinggi karena lebih banyak petani yang memproduksi menjadi tuak.
 
Disperindagkop sudah melakukan survei, Kecamatan Seluma Barat, Ilir Talo, Sukaraja dan Air Periukan adalah kecamatan di Seluma yang saat ini sudah memproduksi gula merah. Dengan potensi ini Disperindagkop UMKM akan terus melakukan pengembangan-pengembangan sehingga ke depan gula merah akan menjadi produk unggulan di Kabupaten Seluma.(adt)

Sumber: