Target Investasi di BS 900 M, Realisasi Baru 37 M
Ilustrasi investasi--
BENGKULU SELATAN – Tercatat oleh Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Bengkulu Selatan (BS), bahwa realisasi investasi perusahaan swasta di Bengkulu Selatan sampai dengan laporan triwulan III ini baru mencapai Rp 37 miliar. Sementara total investasi tahun 2022 ditargetkan Rp 900 miliar.
Kondisi ini masih sangat jauh dari target yang ditetapkan sehingga dipastikan sulit tercapai, mengingat sudah mendekati akhir tahun. Karena itu pihak DPMD BS berharap agar perusahaan segera menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) bagi perusahan yang belum.
Kepala DPM-PTSP BS, Dr.Edwin Permana MT.MT mengungkapkan, realisasi investasi daerah baru Rp 37 miliar, realisasi tersebut merupakan laporan dari hanya beberapa perusahaan.
Diakui, banyak perusahaan belum melaporkan realisasi investasi baik itu perusahaan skala besar maupun perusahaan kecil.
Apalagi, tercatat sebanyak 109 perusahaan tercatat diaplikasi perizinan Online Single Submission Risk-Based Approach (OSS-RBA). Selain itu kendala kecilnya capaian investasi dikarenakan masih ada beberapa rekanan atau perusahan di BS yang belum migrasi dan melaporkan LKPM mereka dengan baik.
Sehingga membengkaknya target invetasi yang ada, padahal banyak perusahan yang selama ini melaporkan banyak klasifikasi baku laporan usaha Indonsia (KBLI) sementara hanya sebagian KBLI saja yang aktif. Untuk itu, perusahan dapat mengajukan penghapusan KBLI atau dilakukan migrasi
"Untuk mengoptimalkan target investasi daerah, maka sebulan kedepan, akan optimalkan terus pendampingan bagi perusahaan-perusahaan yang belum migrasi atau belum tahu proses pelaporan,”tutur Edwin Permana.
Dikatakan Edwin, mengingat selama ini kendalanya perusahaan-perusahaan enggan melaporkan kegiatan investasi mereka diaplikasi pelaporan perizinan. Diaplikasi OSS-RBA belum melapor perusahaan besar berkisar lebih kurang 53 perusahaan, dengan rencana investasi total Rp 300 miliar lebih, sedangkan di portal national single window for investment (NSWI) dengan total Rp 36 miliar, kondisi ini juga menghambat realisasi capaian invetasi di Bengkulu Selatan.
Sambung Edwin, apabila semua perusahaan di BS pada triwulan ini menyampaikan laporan maka total investasi bisa mencapai Rp 500 miliar lebih atau bisa melebih setengah dari target.
Namun, minimnya investasi tersebut lantaran beberapa faktor, mulai dari perusahaan yang belum mengerti menyampaikan laporan secara online, juga lantaran belum ada niat perusahaan tersebut untuk melapor.
Oleh sebab itu petugas DPM-PTSP BS akan memberikan pemahaman langsung pada perusahaan dan melakukan jemput bola guna mengejar target invetasi di BS.
"Kami akan terus lakukan pendampingan guna memaksimalkan realisasi investasi ke setiap perusahaan,"papar Edwin.
Ditambahkan Edwin, secara riil total investasi yang ada di BS diperkirakan berkisar Rp 600 miliar, tidak sampai seperti yang ditetapkan. Apalagi, masih banyak dalam satu perusahaan yang ada justru mempunyai banyak cabang usaha kegiatan.
“Sebenarnya kalau total invetasi di Bengkulu Selatan jika secara riil sepertinya tidak sampai seperti yang ditetapkan, maka kedepan akan melakukan optimalisasi kembali data investasi," pungkas Edwin.(yes)
Sumber: