Gedung SDN 178 Memprihatinkan

Gedung SDN 178 Memprihatinkan

--

 

PAGAR AGUNG - Kondisi gedung Sekolah Dasar (SD) Negeri 178 Seluma Kecamatan Ulu Talo cukup memprihatikan. Bangunan gedung sekolah mengalami kerusakan cukup parah. Selain itu, sarana dan prasarana pendidikan minim. Siswanya sedikit hanya 11 orang dan yang mengajar kebanyakan guru tenaga honorer. Sementara guru aparatur sipil negara (ASN) hanya dua orang termasuk kepala sekolah. 

Kepala SD Negeri 178 Seluma Yudi Wahyu Hidayat, S. Pd dikonfirmasi kemarin (8/11) mengatakan, sekolah yang dia pimpin ini cukup memprihatikan. Dimana kondisi sekolah sudah tidak layak untuk dihuni. Mulai dari dinding sekolah, atap bocor, plafon sekolah rusak, pintu dan kaca sekolah sudah pada rusak. ‘’Gedung sekolah mengalami rusak berat, bisa dikatakan kondisi gedung sekolah 80 persen rusak,’’jelasnya.

Selain bangunan sekolah, juga fasilitas lainnya juga rusak seperti kursi dan meja sudah rusak tak layak untuk digunakan. Siswa dalam melaksanakan proses belajar setiap harinya terkendala. ‘’Kami bersama dewan guru maupun masyarakat setempat berharap kepada Bupati Seluma dan jajaran pemerintah Daerah maupun Dinas PUPR Seluma baik Dinas Pendidikan Kabupaten Seluma untuk memberi bantuan ke sekolah. Kondisi sekolah silakan dilihat, tak layak huni. Juga fasilitas pendidikan sangat minim,’’ujarnya.

Dikatakan Kepsek, untuk menunjang proses pendidikan kepada anak didik sekolah tentunya membutuhkan perlengkapan sarana maupun fasilitas sekolah. 


gedung sdn 178--

Dia berharap agar pihak Dinas terkait bisa menanggapi hal ini bila perlu pihak Dinas terkait bisa memantau langsung ke lokasi kondisi sekolah pada saat ini. ‘’Sekolah ini jauh dari standar pendidikan, semua perlengkapan fasilitas sekolah rusak. Untuk membeli buka maupun memperbaiki meja dan kursi apalagi membeli meja baru maupun kursi baru untuk anak-anak didik sangat membingungkan, karena Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sangat minim tidak terjangkau. Dikarenakan siswa hanya 11 orang saja. Begitu juga dengan gaji guru honorer, sekolah sangat kesulitan membayarnya. Apa lagi membeli meja dan kursi baru.

Dia  berharap sekolah bisa mendapatkan bantuan gedung maupun sarana lainnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak sekolah dasar. 

Ditegaskan Yudi Wahyu Hidayat, S. Pd, dia sangat bingung dengan kondisi ini, meski fasilitas yang tidak layak sebagai tenaga pendidikan tetap berupaya untuk memberi mata pelajaran yang lebih baik meski kondisi seperti ini, dirinya sangat berharap agar segera mendapatkan bantuan pendidikan maupun pembangunan gedung sekolah. (apr) 

 

Sumber: