TBS Ngetrek, Karyawan Pabrik Tidak Terima Uang Lembur
sawit--
BENGKULU SELATAN - Produksi Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Bengkulu Selatan (BS) makin merosot. Meskipun harga TBS terus beranjak naik. Hal tersebut menyebabkan waktu produksi pabrik berkurang dari waktu normal. Yakni dari 20 jam kini hanya 10 jam. Bahkan berimbas pada karyawan tidak terima uang lembur dan hanya menerima gaji.
"Saat ini produksi hanya 10 jam perhari, danpak TBS merosot,"ungkap Humas PT Bengkulu sawit Lestari (BSL), di Desa Air Sulau, Kedurang Ilir, Idius Syafari SH.
Dikatakan Idius, pasokan TBS untuk masa normal perhari 700 ton dengan waktu operasional mesin pabrik pengolahan selama 20 jam. Namun saat ini operasional terus berkurang.
"Sebelumnya pihaknya mendapat pasokan TBS hingga 500 ton perhari. Dengan kondisi tersebut pabrik beroperasi hingga 13 jam. Namun saat ini hanya mampu beroperasi 10 jam lantaran pasokan TBS hanya 400 ton. Artinya, pabrik kita saat ini selalu kekurangan sebanyak 300 ton perhari,"ungkap Idius.
Idius mengaku, untuk harga TBS saat ini terus menanjak yakni Rp 1.610 per kg. Tapi jam operasional pabrik yang terus berkurang. Hal ini berdampak pada pendapatan karyawan pabrik. Sebab, dengan pabrik yang beroperasi hingga 20 jam, pendapatan karyawan bertambah. Sebab ada uang lembur. Namun saat ini mereka hanya menikmati gaji.
"Pabrik hanya 10 jam sehari beroprasi, karyawan kami hanya menerima gaji, namun tetap sesuai upah minimun provinsi (UMP),"ucap Idius.
Namun tetap berharap, produksi sawit petani kembali normal, agar pasokan ke pabrik bisa normal kembali.(yes)
Sumber: