174 Korban Teridentifikasi Meninggal, Presiden FIFA: Tragedi di Luar Nalar

174 Korban Teridentifikasi Meninggal, Presiden FIFA: Tragedi di Luar Nalar

ricuh di lapangan--

 

RADARSELUMAONLINE.COM – Peristiwa ricuh usai Arema Malang kalah melawan Persebaya, menjadi perhatian dunia. Bahkan, beberapa pertandingan liga di Negara dunia, melakukan aksi bela sungkawa terhadap kasus ini. Tidak terkecuali FIFA, angkat suara dengan tragedi yang disebut mengambil korban jiwa sebanyak 174 orang.  Presiden FIFA Gianni Infantino menyebut Tragedi Kanjuruhan adalah sebuah tragedi di luar nalar.

 

Tragedi Kanjuruhan bermula dari kekecewaan ribuan suporter Arema FC, Aremania, yang merangsek masuk ke area lapangan setelah tim kesayangannya kalah 2-3 dari Persebaya Surabaya.

 

 
korban--

Wajar saja, ini merupakan kekalahan pertama Arema atas Persebaya di Kanjuruhan sejak 23 tahun lalu.

 

 

 

Akan tetapi, kemenangan Persebaya ini begitu ironi lantaran diwarnai sebuah insiden yang memakan jumlah korban yang besar.

 

Total 319 yang menjadi korban, di mana laporan terbaru kini 174 orang dikabarkan meninggal dunia.

 

 

 

Kebanyakan korban yang meninggal akibat terinjak-injak dan sesak nafas akibat pengamanan polisi yang menembakan gas air mata ke arah tribun penonton.

 

Suporter yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion dan berebut mencari jalan keluar.

 

 

 

Jumlah pendukung yang membutuhkan bantuan medis tidak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.

 

Para suporter banyak yang mengeluh sesak nafas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.

 

 

Presiden FIFA Gianni Infantino turut memberikan pernyataan soal tragedi Kanjuruhan yang terjadi setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya.

 

Dalam pernyataannya, Gianni Infantino menyebut dunia sepak bola dilanda syok menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia, bahkan menyebutnya sebagai hari gelap dalam dunia sepak bola.

 

 

"Dunia sepak bola sedang syok menyusul insiden tragis yang terjadi di Indonesia pada akhir pertandingan antara Arema FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan,” kata Presiden FIFA Gianni Infantino, seperti dikutip dari laman Fifa.com, Minggu 2 Oktober 2022.

 

“Ini adalah hari gelap bagi semua yang terlibat dalam sepak bola dan ini adalah sebuah tragedi di luar nalar,” kata Infantino.

 

FIFA menyampaikan duka cita terdalam kepada keluarga korban yang telah kehilangan keluarganya.

 

 

"Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada keluarga dan teman-teman para korban yang kehilangan nyawa setelah insiden tragis ini," ujarnya.

 

 

 

"Bersama FIFA dan komunitas sepak bola global, semua pikiran dan doa kami bersama para korban, mereka yang telah menjadi korban terluka, bersama rakyat Republik Indonesia, Konfederasi Sepak Bola Asia, Persatuan Sepak Bola Indonesia, dan Liga Sepak Bola Indonesia, pada masa yang sulit ini," kata dia melanjutkan.

 

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Wiyanto Wijoyo mengatakan korban berjumlah 130 orang meninggal dunia.

 

 

 

Namun laporan terakhir, kini korban tragedi Kanjuruhan yang meninggal dunia bertambah 174 jiwa.

 

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mencatat data sementara jumlah korban meninggal dunia dalam tragedi tersebut sebanyak 125 orang.

 

 

 

 

Akibat kerusuhan ini juga operator kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB) menyetop Liga 1 Indonesia 2022-2023 selama sepekan dan itu merupakan arahan dari ketua umum PSSI Mochammad Iriawan.

 

LIB menyatakan, kerusuhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan menyebabkan beberapa orang meninggal dunia.

 

 

Namun, jumlah korban yang kehilangan nyawa masih belum dapat dipastikan.

 

 

Sumber: