Jelang Musim Tanam, Petani Galau, Pupuk Mahal dan Langka

 Jelang Musim Tanam, Petani Galau,  Pupuk Mahal dan Langka

Kades BP 2 dan petani di lahan sawah--

 

BPI - Menjelang musim tanam, petani dikeluhkan dengan kelangkaan pupuk dan harga yang kian naik. Biasanya menjelang musim tanam pupuk subsidi untuk petani sudah tersedia di kios kios pertanian atau kios pupuk, namun musin tanam kali ini  belum ada tanda tanda pupuk akan ada. Hal ini seperti diceritakan ketua kelompok tani Bumi Sari 2 Trimo (56 tahun).

"Menjelang musim tanam kali ini, kami petani padi Bp I dan sekitarnya sangat mengeluhkan harga pupuk yng kian meroket dan langka. Kalau harganya naik, pupuknya ada masih mendingan, tapi sekarang jadilah harganya mahal pupuknyapun langka. Biasanya waktu menjelang musim tanam pupuk untuk petani sudah tersedia di kios pupuk, namun sampai sekarang pupuk tersebut belum ada di kios," katanya.

Ditambahkannya, disamping masalah pupuk, petani juga dihadapkan permasalahan air belum mengalir.

"Cukup sudah penderitaan kami sebagi petani padi, disamping menghadapi masalah pupuk, kami juga dihadapkan dengan masalah air. Sampai saat ini air irigasi belum mengalir, padahal waktu musim tanam telah tiba, tidak sedikit jumlahnya petani yang sudah menebar benih, sementara air belum diketahui kapan bisa mengalir ke sawah," tambahnya.

 

Kemudian dari 25 anggota kelompok tani Bumi Sari 2 dan kelompok lainnya sebagian besar sudah membajak sawahnya untuk persiapan tanam.

"Sebagian besar dari petani yang tergabung dalam beberapa kelompok tani sudah memulai persiapan tanam, seperti persiapan lahan atau membajak, menyemai bibit, ataupun penyemptotan jerami atau gulma. Jika memakai sitem tabel, maka penyemaian bibit tidak dilakukan, tetapi persiapan lahan tanam harus lebih baik dan lebih matang, karena yang ditanam bukan bibit padi melainkan benih padi," tutupnya. (mrs)

 

Sumber: