Habis Musim Durian, Beralih ke Musim Batu

 Habis Musim Durian, Beralih ke Musim Batu

--

 

DUSUN TENGAH - Masyarakat Desa Dusun Tengan Kecamatan Lubuk Sandi setidaknya sekitar 20 KK dapat rezeki dadakan. Karena bisa memanfaatkan material alam berupa batu kali untuk pondasi untuk dijual ke proyek pemerintah. Batu kali yang dikumpulkan warga tersebut dipesan pihak proyek pemerintah, namun masyarakat pengumpul batu terkesan enggan menyebutkan proyek pemerintah yang mana.

Namun didekat daerah masyarakat yang mengumpul batu ada proyek pemerintah yang sedang dikerjakan. Batu batu tersebut diambil dari sungai yang ada di belakang rumah warga kemudian diangkut dengan cara "diambin" atau diangkut secara manual menggunakan alat seadanya, ada yang pakai jerigen atau karung lalu ditumpuk dengan ukuran tertentu untuk menentukan kubikasi atau volume dari batu tersebut. 

Masyarakat yang mengangkut baru bukan hanya kaum adam saja, tetapi para ibu ibu juga ikut serta.

Salah satu warga pengumpul batu Epan Susanto yang ditanyai Radar Seluma mengatakan bahwa batu tersebut dipesan pihak proyek pemerintah.

"Alhamdulillah kami saat ini dapat "lukak ngumpulkan batu" yang dipesan pihak oroyek pemerintah. Selama ini kalau ada proyek desa kami hanya nonton saja dan tidak dapat rezeki dari proyek desa, sebab proyek desa dari dana desa selalu memesan material dari kuari atau toko. Baru kali ini kami dapat pesanan batu yang kebetuln batu banyak di sungai kami," katanya.


--

Selama ini lanjutnya, aktivitas warga bermacam macam. "Yang mengumpul batu ini ada yang biasanya noke buah seperti buah durian, jengkol dan lainnya. Karena buah durian sedikit dan belum musim nian mereka jadi pengumpul batu. 

Batu dihargai Rp100 ribu/ kubik (M3). Dalam sehari di rumah ini ada orang tiga, maksimal bisa terkumpul 4-5 M3/hari. Biasnya pagi hari mengumpulkan batu di sungai dan ditimbun di pinggir sungai, menjelang siang sampai sore baru mengangkutnya ke pinggir jalan untuk diukur volumenya," umbuhnya.

Ditambahkannya pesanan batu dari proyek sebanyak 50 M3. "Pesanan proyek sebanyak 50 kubik, saat ini kami bersama warga lainnya sudah terkumpul sekitar 30 kubik. Warga yang masih ada pekarangan maaih bisa meletakkan batunya di sana, dan kalau tidak ada maka warga hanya ditimbuh, dn belum bisa mengujur kubikasinya," tutup Epan. (mrs)

 

Sumber: