Demo, HMI Bengkulu Tolak Kenaikan Harga BBM

Demo, HMI Bengkulu Tolak Kenaikan Harga BBM

demo--

 
 
BENGKULU - HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Bengkulu menggelar aksi demo tolak kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) di DPRD Provinsi Bengkulu kemarin, Rabu (31/8).
 
Dari hasil koordinasi yang sebelumnya mereka lakukan, diperkirakan ada 1.000 orang massa yang akan ikut aksi demo.
 
Terpantau hanya ada sekitar 100 orang peserta demo mahasiswa dari berbagai kampus di Bengkulu yang mengikuti aksi pada siang hari ini.
 
Massa sendiri membawa peralatan berupa pengeras suara dan juga beberapa atribut demonstrasi seperti spanduk, poster dan atribut HMI seperti bendera dan yang lainnya.
Terlihat sejumlah perwakilan Anggota DPRD yang menemui para massa aksi yakni Dempo Xler, Usin P Sembiring, Sri Rezeki, Suimi Fales.
 
Adapun point tuntutan HMI seperti yang disampaikan Rafindo yakni menuntut pemerintah untuk tidak menaikan harga BBM bersubsidi, mendesak pemerintah untuk meninjau kembali rancangan APBN 2022, dan menuntut lembaga pemerintah terkait untuk menangkap serta menindak tegas mafia migas yang menyebabkan kebocoran BBM bersubsidi.
 
Kemudian HMI Bengkulu menuntut mentri BUMN, Menteri ESDM, dan Direktur Utama Pertamina untuk bertanggung jawab atas permasalahan BBM bersubsidi, menuntut DPRD Provinsi Bengkulu untuk mengakomodir keresahan masyarakat terkait kenaikan BBM bersubsidi.

--
"Jika tuntutan kami tidak ditindaklanjuti maka HMI Bengkulu akan melakukan aksi lanjutan," tegas Rafindo, Ketua Aksi.
Hingga sore massa masih bertahan di gedung DPRD. Mereka meminta 45 anggota dewan hadir dan berdiskusi dengan mahasiswa, sayangnya tidak seluruh anggota dewan hadir.
 
"Kami minta 45 anggota dewan hadir berdiskusi dengan kami," beber mahasiswa.
 
Sementara itu, anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Dempo Xler sepakat dengan mahasiswa untuk tidak menaikkan harga BBM di tengah kondisi ekonomi sulit.
 
"Kami sepakat dengan mahasiswa agar pemerintah tidak menaikkan harga BBM. Selanjutnya untuk mahasiswa yang terluka kami akan tanggung biaya pengobatannya," tutup Dempo.(Ken)

Sumber: