Stres Lois
dr Lois--
Tiba-tiba Senin lalu Harian Disway memberitakan dokter Lois meninggal dunia. "Tekanan untuk Lois luar biasa. Dia down sekali," ujar Hasan. "Rasanya itu yang membuat dia kena kanker," tambahnya.
Sampai Selasa sore belum dimakamkan. Masih menunggu kedatangan Hasan. Juga menunggu kakak Lois yang di Jakarta. Hasan menyerahkan sepenuhnya pada keluarga Lois untuk urusan pemakaman. Pun kalau itu harus secara Kristen. Tentu kali ini dengan masker di seluruh tubuhnyi. (*)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Low 100 Kilo
tomosu
Sebenarnya gampang sih kalau mau membuat kalimantan lebih makmur, tidak perlu iri dengan sumbangan rp 200 milyar ke itb dkk: Cukup bikin aturan semua keuntungan baru bara, sawit dll diinvestasikan kembali ke bumi kalimantan. Mesin dan roda ekonomi akan bergulir dengan cepat, dan rakyat banyak akan menikmati. Tentu harus disiapkan lingkunganinvestasi yang matang. China melakukan seperti ini. Makanya mesin ekonomi nya bisa lari cepat.
Jimmy Marta
Rasanya tdk cukup dengan kata luar biasa untuk datuk low ini. Warrbyasah.... Karena biasa di luar. Out of the box. Tidak tamat sma tp visioner. Mungkin otaknya encer ditambah dna yg tokcer. Efisiensi adalah kunci datuk low dalam mengelola usahanya. Walau pancingnya supermahal, tp jelas karena mau ikan super super. Sedikit sbg komparasi yg dibuat datuk ini dalam pembangunan jalan. Yg digambarkan abah lebar dan luas. Mungkin setara toll. Menurut pengusaha jalan toll Yusuf Hamka biaya pembuatan toll di indonesis per km Rp.500-700M . Yang dibikin datuk low untuk 100km biaya 5T. 50M per km. Habis 5T atau 8T tak seberapa untuk dapat ratusan T.... Kalkulasi khas bisnisman....
Sumber: