Stres Lois
dr Lois--
Dengan jalan sepanjang 100 km, tidak memungkinkan Semi Dump Trailer jalan non stop tanpa berhenti dan melakukan pengecekan kondisi Tyre dan under cariagenya ( bearing dan brake system ). Maka dipertengahan jalan, atau di km 50 harus dibangun Work Shop besar khusus Unit tersebut dan Stock Room besar untuk pemindahan muatan Batu Baranya. Berarti Work Shop Vacility harus lengkap dengan Overhead Cran 100 - 200 ton. Sedang di Stock Room harus disediakan sekelas Whelloader WA800 untuk loading Coal nya dan Excavator PC200 untuk bantu maintenance. Untuk Support Maintenance unit break down di jalan hauling juga harus disediakan Cran Truck Tyre dan Tyre Handle sekelas WA600 agar proses maintenance cepat dan ringan karena yang dihandle Vessel Trailer dengan muatan s/d 100 ton. Dari sisi maintenance Road Hauling juga harus ada satu team dan work shop khusus dengan peralatan seperti Compactor, Grader, Excavator sekelas PC200. Harus ada juga dibangun Tower Dispatch System, yang gunanya untuk mengatur arus perjalanan Semi Dump Trailernya agar tidak crodit dan terecord secara konsisten jam per jam untuk jadi laporan ke CCR ( Coal Control Room ). Sehingga produksi Coal Hauling perjamnya bisa dilihat grafik perkembangannya. Namun Cost Hauling sejauh 100 km cukup tinggi. Semakin jauh semakin tidak efisien karena harus doble handling dan cost tyre yang bengkak. Jika dibanding dengan sistem rel kereta jauh lebih effisien, bisa dicontoh yang sudah ada di PT. Bukit Asam di Sumatera. lanjut...
Satria Pramayoga
Meskipun abah sudah melakukan kampanye masif dan sistematis, menjelaskan panjang, lebar, tinggi pembangunan di sumatra dan kalimantan saya masih tidak tertarik untuk transmigrasi ke kalimantan. Kalau abah sendiri tertarik tinggal di hutan, mending jangan ajak-ajak. Kami masih suka hidup di kota bah.
ahyauddin ilyas
terimakasih abah atas tulisan menarik tapi penuh tandatanya kok ,kenyataan tidak sesuaui berarti ini baru hayalan belaka
Sumber: