Gila! Harga Pupuk Buat Petani Menderita

Gila! Harga Pupuk Buat Petani Menderita

BENGKULU - Kenaikan harga pupuk non subsidi yang berlaku sejak tahun 2021 lalu, menyebabkan para petani kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pupuk. Harga pupuk sudah tidak sebanding dengan harga komoditas pertania. Petani khususnya tanaan muda mulai mengurangi bahkan berhenti memupuk. Dalam hal ini Pemerintah bersama Pemerintah Daerah (Pemda) di Provinsi Bengkulu diminta dapat memberikan solusi konkrit untuk petani, seiring dengan naiknya harga pupuk non subsidi. Dikatakan Wakil Ketua Umum DPD Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Provinsi Bengkulu, kondisi pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) yang melanda, telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap perekonomian para petani. \"Dengan kondisi itu, bagaimana petani bisa membeli pupuk, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja susah. Makanya, kita mendorong Pemda di Provinsi Bengkulu dapat memberikan solusi konkrit, agar petani tetap bisa memenuhi kebutuhan pupuk yang semata-mata untuk meningkatkan produktivitas tanaman pertanian maupun perkebunan mereka,\" harapnya. Selain itu menurutnya, kenaikan harga pupuk baik subsidi dan non subsidi ini telah berpengaruh terhadap inflasi pada komoditas pangan, sehingga akhirnya juga memberikan dampak pada pendapatan petani berada di bawah standar impas, dan ini bakal terjadi sampai beberapa bulan kedepan, jika tidak ada jalan solusi yang tepat. “Berdasarkan fakta itu Pemda harus mengambil langkah strategis, setidaknya kenaikan harga pupuk ini tidak membuat petani makin merana. Misalnya bagaimana Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan berkoordinasi produsen pupuk, supaya harga pupuk tidak memberatkan petani,\" terangnya kemarin, Minggu (16/1).(Ken)

Sumber: