Walau Bawa Nama Bupati, Satpol PP Seluma Bongkar Warem

Walau Bawa Nama Bupati, Satpol PP Seluma Bongkar Warem

TALANG DURIAN - Rabu (27/10) siang, aksi pmbongkaran terhadap Warung Remang-remang (Warem), akhirnya dilakukan oleh Aparat gabungan TNI-Polri dan Satuan Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Seluma. Setelah surat peringatan yang telah dilayangkan oleh pihak Satpol-PP untuk membongkar sendiri Warem, tak direspon positif oleh para pemiliknya. Dari pantauan Radar Seluma saat dilakukan pembongkaran warung remang-remang. Tim gabungan sebelumnya berkumpul di halaman Polsek Semidang Alas (SA). Setelah melaksanakan apel arahan, tim gabungan langsung berangkat menuju lokasi warung remang-remang pertama. Yakni warung remang-remang milik Lincuk yang berada di Desa Talang Durian. Di lokasi pertama terlihat bangunan masih berdiri. Selain itu terlihat juga adanya bilik atau kamar-kamar yang berada di belakang warung remang-remang. Pemilik warung remang-remang sendiri tidak terlihat di lokasi. Aksi pembongkaran langsung dilakukan oleh anggota Satpol-PP Kabupaten Seluma. Dengan diberikan pengamanan dari pihak Kepolisian Polres Seluma, Koramil SAM. Serta dari anggota Polsek SA dan Polsek Semidang Alas Maras (SAM). Dalam aksi pembongkaran pada warung remang-remang pertama dilakukan dengan lancar. Tanpa adanya perlawanan dari pemilik warung remang-remang. Seluruh bangunan dibongkar hingga rata dengan tanah. \"Beberapa hari yang lalu, kita sudah melayangkan surat yang terakhir. Bahkan kita juga sudah memberikan peringatan sebanyak tiga kali, mereka juga sudah membuat surat pernyataan untuk membongkar sendiri. Kita terjun ke lapangan belum dibongkar juga dan akhirnya kita lakukan pembongkaran,\" sampai Kakan Satpol PP, Hadi Sanjaya, SH MH melalui Sekretaris, Mawatul Asia saat dikonfirmasi Radar Seluma. Setelah melakukan aksi pembongkaran di lokasi pertama. Tim gabungan langsung menuju ke lokasi warung remang-remang yang ke dua yakni milik Dedi Tato yang berada di Desa Talang Durian. Di lokasi kedua terlihat juga bangunan warung remang-remang masih berdiri. Pada saat akan dilakukan pembongkaran, penjaga warem sempat bermaksud ingin menghalangi petugas dengan miminta jangan dilakukan pembongkaran, lantaran pemilik warem tak ada di lokasi. Saat itu sempat terjadi cecok mulut, bahkan pemilik warem sempat menelfon dengan menggunakan handphone penjaga warem. Melalui sambungan telepon pemilik warem meminta kepada pihak Satpol-PP untuk tidak melakukan pembongkaran. Bahkan pemilik warem mengatakan jika dirinya telah berkoordinasi dengan Camat dan Bupati untuk menunda proses pembongkaran. Hanya saja saat itu, pihak Satpol-PP belum mendapatkan perintah. Sehingga aksi pembongkaran tetap dilakukan. Baru setengah dilakukan pembongkaran, tiba-tiba datang Yantok yang diketahui merupakan Kepala Desa Rena Gaja Mati Satu (RGM I). Saat itu Kades RGM I menunjukkan adanya WhatsApp dari Bupati yang diberikan kepada Sekretaris Satpol-PP. \"Enggak, tadi ada bapak siapa itu namanya. Mengatakan jika ada WhatsApp dari Bupati untuk saya baca. Sejauh ini kita tidak mendapatkan pemberitahuan dari Bupati. Jika adanya telfon langsung dari Pak Bupati, bisa kita terima. Kita lakukan pembongkaran,\" sampai Mahwatul. Mulai dari itulah suasana sempat memanas. Bahkan pada upaya pembongkaran terhadap warung remang-remang tersebut sempat nyaris terjadinya aksi kericuhan yang dilakukan oleh Kepala Desa RGM I dengan pihak Satpol PP Kabupaten Seluma. Hingga Kepala Desa RGM I sempat emosi dan mencekik leher salah satu anghota Satpol-PP Kabupaten Seluma. Untung saja aksi tersebut dapat diredam oleh Kasat Sabhara Polres Seluma bersama Kapolsek SA dan Kapolsek SAM. Yang saat itu langsung membawa Kepala Desa RGM I keluar dari lokasi warung remang-remang. Hingga pembongkaran dilanjutkan kembali.Hanya saja terlihat aksi pembongkaran terhadap Warem milik Dedi Tato tersebut seperti diistimewakan. Lantaran terlihat hanya dilakukan pembongkaran sebagian. Tiga bilik dilokasi tidak disentuh dan tak dilakukan pembongkaran. \"Mereka minta toleransi bangunan kamar tidak dibongkar karena untuk tempat barang-barang. Kita berikan toleransi,\" ujarnya. Di lokasi tersebut juga didapatkan tumbukan bekas botol Minuman Keras (Miras) yang telah dikarungi dan didapatkan sejumlah foto-foto wanita yang diduga merupakan wanita penghibur.(ctr)

Sumber: