Dokter Pastikan Tak Pernah Periksa Kabid PUPR Seluma
Semakin terang benderang, aksi pemalsuan hasil tes antigen di RS Tais Seluma. Pasalnya, dokumen yang digunakan oknum Kabid di PUPR Seluma, berinisial ES (46) dan staf nya WG (43) benar-benar palsu. Pasalnya, infonya dokter yang tertera namanya di dokumen tersebut disebut tiak pernah memeriksa ES dan WG. Saat ini, pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tais, sedang menelusuri, siapa yang mengeluarkan dokumen tersebut. Disampaikan Direktur RSUD Tais, dr Wiwin Herwini saat dikonfirmasi Radar Seluma di ruang kerjanya, pihaknya masih akan menelusuri terkait dengan adanya pemalsuan hasil PCR sweb antigen tersebut. Apakah dalam kejadian tersebut adanya keterlibatan orang dalam (RSUD Tais). Apakah dilakukan oleh oknum dari luar RSUD Tais. \"Kalau sweb PCR ini sumbernya dari mana. Bisa dari dalam rumah sakit, bisa dari luar rumah sakit. Untuk di dalam rumah sakit karena pegawai kita banyak akan kita telusuri dulu,\" terang Direktur RSUD Tais. Direktur RSUD Tais juga mengaku, jika pihaknya telah melakukan koordinasi dengan dokternya di dalam permasalahan tersebut. Dari hasil koordinasi yang telah dilakukan, dokter yang bersangkutan tidak pernah menandatangani hasil PCR tersebut. \"Saya sudah berkoordinasi dengan dokternya. Kata beliau, beliau tidak pernah menandatangani itu,\" tegasnya. Berbicara terkait dengan sanksi yang akan diberikan pihak RSUD Tais, terkait dengan adanya pemalsuan tersebut. Pihak RSUD Tais juga mengaku jika baru sebatas telpon menghubungi oknum ASN tersebut. Dimana nantinya pihak RSUD Tais masih akan melakukan koordinasi terhadap yang oknum ASN bersangkutan. \"Kita dengar dulu nanti pak,\" ujarnya. Direktur juga menerangkan, jika telah melakukan swab PCR di RSUD Tais. Hasil PCR tersebut akan langsung ngeling ke sana. Yakni dengan prosedur pertama memberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP), dilakukan pemeriksaan oleh medis. Setelah itu diinput oleh petugas administrasi dan data masuk ke aplikasi. Setelah masuk ke aplikasi, dilakukan penandatanganan oleh dokter. Setelah itu jika akan digunakan di bandara, tinggal mengecek datanya akan keluar semuanya. Apakah telah dilakukan swab apa belum. Kejadian diakuinya baru terjadi pertama kalinya.(ctr)
Sumber: