Habiskan Rp1,6 M, Alat PCR RSUD Tais Belum Maksimal

Habiskan Rp1,6 M, Alat PCR  RSUD Tais Belum Maksimal

PEMATANG AUR - Keberadaan polymerase chain reaction (PCR) alat pemeriksaan laboratorium untuk mendiagnosis dan mendeteksi material genetik virus covid-19, yang berada di RSUD Tais belumlah maksimal dan belumlah layak. Pasalnya warga masih ke Kota Bengkulu untuk melakukan PCR. Namun Direktur RSUD Tais dr. Wiwin Herwini menegaskan, tidak Benar jika alat PCR yang dimiliki RSUD Tais tidak maksimal. Justru kabupaten Seluma seharusnya bangga dengan laboratorium PCR yang sudah diakui oleh kementrian. \"Seharusnya kita bangga dengan laboratorium PCR ini yang sudah diakui kementrian,\" ucap Wiwin. Disampaikannya, pengambilan spesimen sudah bisa dilakukan di Seluma. Tetap saja, jika untuk meranning sampel atau spesimen baru akan bisa dilakukan jika jumlahnya lebih dari 12 dan 16 orang. Untuk ranning dilakukan pada pagi hari dan malam sudah diketahui hasilnya. Dan pagi harinya penanganan administrasi juga sudah selesai. Ditambahnya, jika di bawah dari jumlah tersebut jelas akan rugi dan jelas belum bisa dilakukan. \"Tidak bisa satu persatu karena jika satu satu jelas akan menghabiskan dan membuang reagen,\" jelasnya. Wiwin menampik jika alat PCR yang dimiliki RSUD Tais tidak layak dan mubazir. Pasalnya warga juga sudah bisa melakukan PCR di RSUD Tais, namun tetap saja tidak maksimal jika jumlah sampel dan spesimen sedikit. RSUD akan melayani jika jumlahnya melebihi 12 atau 16 saja. \"Kita akan meranning jika jumlahnya lebih dari 12 atau 16, jika tidak maka tidak akan dilakukan,\" tandasnya. Jelas ini bertolak belakang dengan program kerja dari Bupati Seluma Erwin Octavian SE yakni Seluma melayani. Sebab, RSUD sudah beberapa kali dilaporkan tidak maksimal dalam bidang pelayanan. Yang justru warga sakitpun selalu tidak dilayani dengan maksimal termasuk selalu dirujuk keluar Seluma. Bahkan ini juga menjadi sorotan Gubernur Bengkulu beberapa waktu lalu. (ndi)

Sumber: