Petugas Lapas Diperiksa Terkait Kaburnya 4 Tahanan Anak

Petugas Lapas Diperiksa Terkait Kaburnya 4 Tahanan Anak

BENGKULU - Buntut dari kaburnya 4 orangnarapidana anak di LPKA Kelas Ii Bengkulu, membuat petugas di sana diperiksa. Walau kini 3 dari 4 tahanan anak telah kembali, namun pemeriksaan terhadap petugas lapas terus dilakukan. Tiga anak yang berhasil ditemukan A-R, F-Z, dan A-A. Mereka dijemput dari rumah orang tuanya yang berada di beberapa kabupaten di Bengkulu. Sedangkan 1 orang anak berinisial B-A, masih dalam pengejaran tim gabungan. Dalam hal ini, Tim gabungan dari Kanwil Kemenkumham Bengkulu hingga saat ini masih melakukan pencarian terhadap satu orang tahanan anak yang kabur dari sel tahanan dengan cara memanjat tembok gedung LPKA setinggi 4 meter, Selasa (27/7) lalu. Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Bengkulu, Ika Yusanti ketika dikonfirmasi mengatakan, melakukan pengejaran pihaknya juga melakukan pemeriksaan terhadap pegawai LPKA. Apakah ada dugaan kelalaian petugas yang mengakibatkan empat tahanan anak kabur. \"Kami masih melakukan pemeriksaan internal terhadap petugas, kita juga masih mendalami dan meminta keterangan terhadap ketiga anak yang sebelumnya berhasil kembali kita amankan,selain melakukan pengejaran kami juga tengah melakukan penyidikan melalui kepolisian tentang bagaimana dan mengapa mereka melarikan diri dan termasuk siapa yang terlibat di dalamnya,\"sampai Ika. Kamis (29/7). Disinggung adanya dugaan keterlibatan petugas atau ketersengajaan petugas, Ika menjawab juga sedang didalami oleh pihaknya. “Itu sedang kita dalami, makanya kita lakukan pemeriksaan internal,” singkat ika. Diketahui, lembaga pemasyarakatan dengan lembaga pembinaan anak memiliki pola bangunan berbeda, bangunan dibangun ramah anak, di kamar jeruji besi hanya 12 milimeter didesain seperti tralis, tanpa kawat berduri, tidak bisa menambah pengamanan secara ketat/spesifikasi bangunan ekstra dan hanya bisa diawasi oleh petugas LPKA yang humanis. Lanjut ika, ia menjelaskan pemeriksaan dan pengambilan keterangan terhadap tahanan anak tersebut belum dapat dilakukan optimal karena saat ini ketiganya masih melakukan isolasi mandiri. Pascakabur ke luar sel tahan, dan untuk menghilangkan trauma ketiga anak tersebut. “Mencari keterangan kepada anak-anak ini tidak sama seperti melakukan pemeriksaan terhadap tahanan dewasa. Kami harus tetap melakukannya secara humanis. Ini masih kami lakukan proses. Sekarang masih kondisi sehat dan sedang isolasi mandiri selama 14 hari karena diluar mereka bertemu orang banyak untuk memastikan mereka tak terpapar Covid-19,” tambahnya.(ken)

Sumber: