Bengkulu 10 Besar Vaksinasi Terendah Nasional

Bengkulu 10 Besar Vaksinasi Terendah Nasional

BENGKULU - Capaian vaksinasi di Provinsi Bengkulu sampai saat ini masih cukup rendah, termasuk untuk realisasi vaksin lansia. Dari data, capaian vaksinasi tahap 1 tenaga kesehatan, dosis 1 sekitar 87,9 persen dan dosis 2 sekitar 81,0 persen. Sedangkan petugas publik, dosis 1 baru 26,9 persen dan dosis 2 sekitar 16,2 persen. Sementara untuk lansia, dosis 1 baru 8,5 persen dan dosis 2 sekitar 5,50 persen. Dalam hal ini, Anggota Komisi IV DPRD Provinsi meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu bersama Pemerintah Kabupaten dan Kota, agar memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi Covid 19 di Provinsi Bengkulu. Bahkan jika perlu melakukan sistem jemput bola ke tengah-tengah masyarakat. “Saya rasa masyarakat tidaki mungkin kita salahkan. Tinggal lagi sekarang optimalisasi dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis melalui petugasnya, agar bisa tegas. Bila perlu jemput bola ke tengah-tengah masyarakat, seperti yang dilakukan petugas vaksinasi di Kelurahan Kampung Pensiunan Kabupaten Kepahiang dengan melibatkan perangkat kelurahan dan RT setempat untuk mengajak warganya melaksanakan sekaligus mensosialisasi pemahaman vaksinasi,”ungkap Anggota DPRD Provinsi Bengkulu H. Zainal. Menurut Zainal, belum maksimalnya capaian vaksinasi Covid 19 ini jika tidak segera dilakukan evaluasi, tetap akan menempatkan Bengkulu di urutan 10 besar terendah secara nasional. Terlebih untuk stok vaksin diyakini masih ada dan apabila berkurang akan dikirimkan oleh Pemerintah Pusat. “Jika petugas bersifat menunggu di tengah kondisi sekarang ini, memang capaiannya tidak akan maksimal. Apalagi masyarakat dalam melakukan vaksinasi itu juga perlu dorongan khusus,” ujar Zainal Lebih lanjut politisi PKB ini menambahkan, langkah sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya vaksinasi, juga sangat diperlukan. Untuk itu, diusulkan sosialisasi sekaligus mengajak masyarakat secara langsung, agar mau di vaksin tersebut, melibatkan perangkat kelurahan hingga RW/RT. Termasuk memfasilitasi warga setempat yang mau divaksin. “Saya meyakini dengan melibatkan perangkat RW/RT dalam optimalisasi vaksinasi, akan lebih maksimal lagi. Mengingat mereka (RW/RT,red) mengetahui warga yang ingin divaksinasi,” demikian Zainal.(ken)

Sumber: